Jogja
Kamis, 14 Desember 2017 - 20:55 WIB

Pemprov DIY Minta Kabupaten dan Kota Prioritaskan Pemulihan Kerusakan akibat Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan Nganggen yang amblas yang memutus akses jalan utama Desa Tamantirto dengan Desa Bangunjiwo. (IST/Pusdalops BPBD Bantul).

Gubernur DIY Sri Sultan HB X sudah mengimbau kabupaten dan kota untuk memanfaatkan dana yang dimiliki seoptimal mungkin

Harianjogja.com, JOGJA– Pemda DIY mendorong pemerintah kabupaten dan kota di wilayah ini untuk memprioritaskan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana siklon tropis Cempaka beberapa waktu lalu.

Advertisement

Baca juga : Pemkot Jogja Tak Mampu Tangani Sendiri Kerusakan akibat Bencana, Lalu?

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi menyatakan setelah dilakukan monitoring dan evaluasi status tanggap darurat, untuk pekerjaan fisik memang belum banyak dilakukan. Karena itu ia menyatakan, Gubernur DIY Sri Sultan HB X sudah mengimbau kabupaten dan kota untuk memanfaatkan dana yang dimiliki seoptimal mungkin.

Ia menyatakan hal itulah yang didorong supaya pekerjaan-pekerjaaan yang tidak menghabiskan banyak dana, seperti perbaikan talud yang masuk kategori kecil, bisa diselesaikan oleh pemerintah tingkat dua dan provinsi tidak perlu bergerak. “Masak talud-talud cilik dikerjakan provinsi sih,” katanya, Kamis (14/12/2017).

Advertisement

Sedangkan terkait rekonstruksi infrastruktur pasca bencana, Pemda DIY, kata Gatot juga sudah mendorong kabupaten dan kota untuk menggunakan APBD 2018 untuk memperbaiki yang rusak. Dengan demikian apa yang tidak menjadi prioritas bisa diundur.

“Sudah ada evaluasi APBD kabupaten dan kota. Kalau memang ada niat untuk memperbaiki ya diprioritaskan untuk pasca bencana sehingga hal yang tidak prioritaskan diundur dulu. Evaluasi sudah berjalan. Provinsi kan berwenang melakukan evaluasi,” ucapnya.

Sementara itu berdasarkan laporan situasi Pusdalops BPBD DIY, hingga hari ini akibat dampak Siklon Tropis Cempaka terdapat 1.198 titik kejadian yang berupa angin kencang, longsor dan banjir luapan dengan total kerugiaan mencapai Rp212 miliar.

Advertisement

Dalam laporan itu dinyatakan, BPBD DIY telah melaksanakan upaya pemenuhan kebutuhan dasar sementara, normalisasi akses dan menggerakan berbagai elemen masyarakat untuk melakukan kerja bakti.

“Situasi dan kondisi yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat sudah mulai kembali normal, kecuali beberapa titik di Bantul dan Sleman. Kebutuhan dasar untuk masyarajat sudah terpenuhi, tinggal fase pemulihan,” seperti dikutip dari laporan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif