Jateng
Kamis, 14 Desember 2017 - 02:50 WIB

KESEHATAN JATENG : Pasien Ditolak Puskesmas Hingga Tewas, Marwan Jafar Tuntut Usut Tuntas

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Marwan Jafar. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kesehatan Jateng yang dinodai penolakan pasien oleh puskesmas hingga sang pasien meninggal menarik perhatian calon gubernur asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar.

Semarangpos.com, SEMARANG — Calon gubernur Jawa Tengah, Marwan Jafar, meminta kasus penolakan pasien oleh puskesmas di Kabupaten Brebes diusut tuntas sehingga tidak lagi terulang pada masa mendatang. Penolakan pasien oleh salah satu puskesmas di Jateng itu disebut-sebut mengakibatkan seorang anak balita berusia 7 bulan meninggal dunia.

Advertisement

“Penolakan pasien oleh pihak puskesmas dengan alasan apapun tidak dibenarkan dan ini masalah serius sehingga harus segera diusut tuntas,” kata Marwan Jafar saat dihubungi Kantor Berita Antara melalui saluran telepon dari Semarang, Jateng, Rabu (13/12/2017).

Marwan menyebutkan, kasus kematian balita karena ditolak saat akan berobat di rumah sakit atau puskesmas, bukan kali pertama terjadi di daerah. Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu menyesalkan penolakan pihak puskesmas sehingga balita bernama Icha Selfia meninggal hanya karena soal dokumen administrasi yang belum dipenuhi orang tua pasien nahas itu.

Menurut dia, pihak puskesmas seharusnya lebih mengutamakan keselamatan jiwa pasien untuk segera melakukan penanganan daripada mempermasalahkan urusan dokumen administrasi. “Pasien yang perlu pertolongan pertama harus mendapat prioritas, soal dokumentasi administrasi kan bisa dilengkapi belakangan,” ujar politikus Partai Kebangkutan Bangsa itu.

Advertisement

Marwan berharap kejadian pasien meninggal dunia karena tidak mendapat pelayanan medis dari pihak puskesmas atau rumah sakit, tidak boleh terulang. “Ke depan pihak puskesmas tidak boleh main-main dengan nyawa pasien, harusnya langsung ditangani. Pihak Puskesmas juga tidak boleh terlalu kaku dalam melayani kesehatan masyarakat,” katanya.

Diwartakan sebelumnya, menurut Antara, anak balita bernama Icha itu menderita sakit dengan gejala muntah dan berak secara terus menerus. Sebelum dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya, Icha dibawa ke tukang pijat, tapi kemudian disarankan untuk dibawa ke puskesmas. Sabtu (9/12/2017), sang ibu membawa Icha ke Puskesmas Sidamulya dengan berjalan kaki sepanjang 1,5 km, tapi sampai di puskesmas tidak mendapat penanganan karena alasan kelengkapan administrasi.

Icha akhirnya meninggal dunia pada Minggu (10/12/2017) pagi dan peristiwa ini pun lalu banyak menjadi sorotan media dan juga warganet. Melalui akun Twitter resminya, Pemkab Brebes memberikan penjelasan terkait kejadian itu dan disebutkan bahwa Bupati Brebes Idza Priyanti langsung berkunjung ke rumah keluarga pasien dan berjanji akan mengevaluasi pelayanan kesehatan di wilayahnya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif