Jogja
Rabu, 13 Desember 2017 - 13:00 WIB

Sering Mangkal di Dekat Lokasi Prostitusi, Ratusan Tukang Becak Diperiksa Kesehatannya

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Program Abdi Kesehatan Reproduksi Tukang Becak dan Istri yang diselenggarakan alumni nurse UMY di Alun-alun Utara, Rabu (13/12/2017). (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja

1.100 tukang becak dan istri jalani pemeriksaan kesehatan reproduksi.

Harianjogja.com, JOGJA–Sebanyak 1.100 tukang becak dan istrinya menjalani pemeriksaan kesehatan reproduksi di Alun-alun Utara, Kota Jogja Rabu (13/12/2017). Ribuan tukang becak itu kebanyakan mangkal di kawasan Malioboro.

Advertisement

Ketua Panitia Program Abdi Kesehatan Reproduksi Tukang Becak dan Istri, Winardi, 23, acara ini dipilih terkait tawaran Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terkait Tridharma perguruan tinggi.

“Kami selenggarakan tiap tahun, namun tahun ini kami yang telah selesai praktik profesi keperawatan di rumah sakit diberikan tiga pilihan, dan kami memilih pengabdian kepada masyarakat,” kata Winardi, Rabu.

Winardi mengungkapkan, khusus acara pemeriksaan kesehatan secara gratis melibatkan tukang becak baru dilakukan di tahun ini. Acara sebelumnya memilih kegiatan bertema pendidikan. “Biasanya hanya pada pendidikan, di mana melakukan seminar dan mengundang pakar di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, namun kami memilih mengabdi, dan ini didukung oleh universitas dan Program Studi Ilmu Keperawatan,” ujar dia.

Advertisement

Adapun 1.100 peserta itu terdiri dari 200 istri tukang becak dan 900 tukang becak. Mereka diperiksa kesehatan reproduksinya. “Mereka kan sering kencing sembarangan. Dan tempat mangkal mereka juga dekat dengan tempat prostitusi, maka kami menitik beratkan pada kesehatan reproduksi,” jelas Winardi.

Kendati terfokus kepada kesehatan reproduksi, acara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu juga mengadakan pemeriksaan kesehatan biasa. Hanya saja pemeriksaan itu terbatas bagi 100 orang pertama.

“Kami juga membuka untuk pemeriksaan seperti kolestrol dan lain-lain. Tapi itu dikenakan biaya Rp25.000. untuk yang 100 orang pertama memang gratis, tapi dilakukan oleh Majelis Perbedayaan Masyarakat,” ujarnya.

Advertisement

Setelah dilakukan pengecekan keluahan terkait reproduksi, panitia akan memberikan imbauan lanjutan. Para tukang becak bersama istri diminta berobat di Puskesmas.

“Setelah screening [pemeriksaan]] Kami follow up untuk terus melanjutkan pengobatan ke Puskesmas. Bagi yang mempunyai handphone kami sms juga. Data ini juga kami serahkan ke Puskesmas,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif