Jogja
Rabu, 13 Desember 2017 - 09:40 WIB

Pembangunan Infrastruktur Rusak Akibat Bencana Jogja Butuh Rp30 Miliar, Untuk Apa Saja?

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan Mangir yang menghubungkan Dusun Mangir di Kecamatan Pajangan dengan Dusun Ngentak Mangir di Kecamatan Pandak di Kabupaten Bantul, putus diterjang arus sungai pada Rabu (29/11/2017). (Istimewa/Warga Pajangan)

Pemda DIY siapkan pembangunan infrastruktur pasca-bencana.

Harianjogja.com, JOGJA–Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY membutuhkan dana lebih dari Rp30 miliar untuk rekonstruksi infrastruktur pasca-bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah ini akhir November lalu akibat dampak Badai Cempaka.

Advertisement

Sementara untuk penanganan darurat, uang yang diperlukan sejumlah Rp3 miliar. Plt Kepala DPUP ESDM DIY M Mansur menyatakan perbaikan infrastruktur dibedakan jadi dua, yang pertama di tangani oleh bidang Bina Marga dan lainnya oleh bidang Cipta Karya.

Baca juga : Paling Cepat 2018, 3 Jembatan Rusak Akibat Badai Cempaka akan Diperbaiki

Bina Marga akan menangani sarana dan prasarana yang berhubungan dengan jalan dan jembatan. Ada tiga jembatan yang jadi wewenang provinsi yakni Jembatan Gesikan, sebuah jembatan kecil di ruas Jalan Siluk-kretek dan Jembatan Barongan.

Advertisement

“Rekonstruksi membutuhkan dana diatas Rp30 miliar karena ada perbaikan jembatan yang menjadi kewenangan provinsi. Itu hal krusial. Akan dikerjakan tahun 2018, meski anggaran 2018 sudah hampir selesai [diketok], karena itu perlu kami petakan untuk menggeser beberapa hal. Artinya ada yang diprioritaskan,” ucap Mansur di sela-sela Refleksi 5 tahun Keismewaan DIY, Selasa (12/12/2017).

Sedangkan yang menjadi bagian Cipta Karya, ucapnya, adalah perbaikan-perbaikan talut. Salah satunya ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Talud di TPA Piyungan akan diperbaiki secara darurat karena sifatnya harus segera mengingat tempat itu menjadi tujuan sampah dari tiga daerah, yakni Sleman, Bantul dan Kota Jogja. Dana darurat yang diperlukan ditaksir mencapai Rp3 miliar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif