Soloraya
Rabu, 13 Desember 2017 - 07:35 WIB

Klinik Berhenti Merokok Kini Tersedia di Semua Puskesmas Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (JIBI/Solopos/Dok)

Warga yang butuh bantuan untuk berhenti merokok kini ada klinik di setiap puskesmas wilayah Solo.

Solopos.com, SOLO — Seluruh puskesmas di Kota Solo telah dilengkapi klinik berhenti merokok. Klinik itu disediakan bagi para perokok yang ingin mendapat bantuan agar bisa menghentikan kebiasaan merokok mereka.

Advertisement

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Purwanti, mengungkapkan klinik berhenti merokok awalnya hanya tersedia di lima puskesmas. Seiring perkembangan dan kebutuhan masyarakat, klinik semacam itu sekarang sudah ada di semua puskesmas di Kota Solo.

“Semua puskesmas sudah mampu melakukan konseling untuk berhenti merokok. Peralatan sudah kami siapkan semua,” kata dia kepada wartawan, Selasa (12/12/2017). (Baca: Sering Diprotes  Cucu, Wali Kota Rudy Berhenti Merokok)

Advertisement

“Semua puskesmas sudah mampu melakukan konseling untuk berhenti merokok. Peralatan sudah kami siapkan semua,” kata dia kepada wartawan, Selasa (12/12/2017). (Baca: Sering Diprotes  Cucu, Wali Kota Rudy Berhenti Merokok)

Purwanti mengungkapkan klinik berhenti merokok memiliki peran strategis di tengah masyarakat. Menurutnya, kesuksesan seseorang yang dibantu untuk berhenti merokok lebih besar dibanding dengan orang yang tidak dibantu.

“Orang berhenti merokok dengan dibantu dan tidak dibantu keberhasilannya lebih besar yang dibantu, ya dengan konseling itu,” tutur dia.

Advertisement

“Kalau dulu usia 14 tahun mulai merokok, sekarang 11 tahun sudah ada yang mulai merokok,” kata dia.

Para perokok baru itulah yang dinilai paling mengkhawatirkan. Maka dari itu, DKK Solo berusaha mencegah sedini mungkin. (Baca: 4 Kelurahan di Solo Deklarasikan Kampung Bebas Asap Rokok)

“Bagi perokok yang sudah dewasa, biarkan mereka berhenti dengan kesadaran. Bisa juga dibantu di klinik. Kalau untuk anak sekolah, kami optimistis dengan edukasi masih bisa disadarkan,” kata dia.

Advertisement

Camat Jebres, Agung Riyadi, mengatakan orang yang merokok sebenarnya sudah termarjinalkan. Menurutnya memang tidak mudah berhenti merokok.

“Waktu saya dulu jadi Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Purwodiningratan, saya disuruh konseling oleh Puskesmas Purwodiningratan, saya tak pernah mau datang. Saat itu masih merokok. Ada saja alasannya,” kenangnya.

Namun, kini sudah ada kesadaran, minimal merasa tak enak hati merokok di tempat umum. Ia yakin kesadaran bebas asap rokok akan bisa diimplementasikan di seluruh kelurahan di Jebres.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif