News
Rabu, 13 Desember 2017 - 19:00 WIB

Klarifikasi Penerbit Yudhistira Soal Buku "Yerusalem Ibu Kota Israel"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman buku ajar IPS yang menyebutkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Twitter)

Penerbit Yudhistira mengklarifikasi dan meminta maaf atas munculnya buku menyebut Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.

Solopos.com, JAKARTA — Penyebutan Yerusalem sebagai ibu kota Israel di buku ilmu pengetahuan sosial (IPS) terbitan Yudhistira berbuntut kontroversi. Selain menjadi gunjinga netizen, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun turun tangan dan akan memanggi penerbit Yudhistira.

Advertisement

Pihak Yudhistira sendiri cepat merespons kontroversi tersebut. Yudhistira meminta maaf atas kutipan data yang diketahui keliru itu. Selain meminta maaf, mereka juga mengaku tidak tahu bahwa status Yerusalem tersebut masih menjadi perdebatan.

Dalam surat yang ditandatangani Kepala Penerbitan, Dedi Hidayat, Yudhistira mengaku mengambil data tersebut dari sumber di Internet. Baca juga: Tulis “Yerusalem Ibu Kota Israel”, Penerbit Yudhistira Dipanggil KPAI.

“Perlu kami sampaikan bahwa kami mengambil data tersebut dari sumber internet world population data sheet 2010. Kami tidak mengetahui kalau ternyata data tersebut masih menjadi perdebatan dan belum diakui secara internasional. Perlu kami sampaikan juga beberapa sumber di internet juga mencantumkan hal yang sama,” tulis Dedi dalam surat itu.

Advertisement

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif