Jateng
Rabu, 13 Desember 2017 - 19:50 WIB

KESEHATAN SEMARANG : 3 Pasien Difetri Dirawat di RS Kariadi, 1 Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bocah pengidap difteri (JIBI/Solopos/Antara)

Kesehatan warga di Kota Semarang terancam dengan wabah difteri.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tiga pasien difteri menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi, Kota Semarang. Dari ketiga pasien itu, satu di antara mereka meninggal dunia.

Advertisement

“Iya, betul ada tiga [pasien difteri] yang dirawat [di RSUP dr. Kariadi]. Satu meninggal dunia, datang sudah dalam kondisi buruk,” ujar karyawan bagian Humas RSUP dr. Kariadi, Vivi Vira, dalam pesan singkat melalui aplikasi Whatsapp kepada Semarangpos.com, Rabu (13/12/2017).

Dilansir juga oleh laman berita Antara, pasien yang meninggal dunia itu berusia empat tahun asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng). Dokter spesialis anak RSUP dr. Kariadi, Dokter Hapsari, menyatakan pasien itu sudah dalam kondisi kritis saat dibawa ke RSUP dr. Kariadi.

Advertisement

Dilansir juga oleh laman berita Antara, pasien yang meninggal dunia itu berusia empat tahun asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng). Dokter spesialis anak RSUP dr. Kariadi, Dokter Hapsari, menyatakan pasien itu sudah dalam kondisi kritis saat dibawa ke RSUP dr. Kariadi.

“Pasien itu dibawa pada Selasa (12/12/2017) malam dan langsung ditangani di Ruang Isolasi IGD,” tutur Hapsari.

Ia menjelaskan pasien berjenis kelamin laki-laki itu dirujuk dari Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal dengan keadaan yang sudah komplikasi, seperti sesak nafas berat, pembesaran kelenjar, dan diduga komplikasi jantung.

Advertisement

Trakeostomi adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan membuat lubang di saluran udara atau trakea untuk memasukkan tabung yang dapat membantu pasien yang kesulitan bernapas dan mengalami penurunan kadar oksigen yang signifikan atau kegagalan sistem pernafasan.

“Namun, pasien tersebut meninggal dunia tadi [Rabu, 13/12/2017] pagi pukul 02.00 WIB. Namun, kami tidak bisa menyalahkan pihak keluarga karena ada kemungkinan soal ketidaktahuan mengenai gejala difteri,” katanya.

Dari keterangan yang diperoleh, Hapsari mengatakan bocah tersebut sudah 5-6 hari mengalami demam yang tidak tinggi, nyeri telan, dan ngorok, sebelum dibawa ke RSI Kendal.

Advertisement

Sementara itu, dua pasien lainnya yang mengidap penyakit difteri masih dalam perawatan di Ruang Isolasi RSUP dr. Kariadi. Kedua pasien itu berasal dari Batang dan Demak.

“Kedua pasien itu sudah [positif] difteri. Yang [pasien] perempuan [Batang] kriteria difterinya di tonsil, amandel, sementara yang laki-laki [Demak] di faring, tenggorokan. Tergolong difteri ringan. Mereka masih dirawat dan dalam kondisi baik,” kata Hapsari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif