Jateng
Rabu, 13 Desember 2017 - 06:50 WIB

Kenang Tragedi Helikopter Jatuh, Basarnas Bangun Monumen di Gunung Butak

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel Basarnas Jawa Tengah (Jateng) saat meresmikan monumen di kawasan Gunung Butak, Temanggung, Selasa (12/12/2017). Monumen itu dibangun sebagai pengingat insiden jatuhnya helikopter milik Basarnas Jateng di kawasan itu, awal Juli 2017 lalu. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Basarnas Jateng)

Helikopter yang jatuh di Gunung Butak menewaskan empat anggota Basarnas Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – Basarnas Jawa Tengah (Jateng) membangun sebuah monumen di kaki Gunung Butak, Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Monumen itu dibangun untuk mengenang peristiwa jatuhnya helikopter Dauphin HR-3602 milik Basarnas di kaki Gunung Butak, Juli lalu.

Advertisement

Dalam kejadian itu, delapan penumpang helikopter meninggal dunia, di mana empat di antaranya personel Basarnas Jateng. Keempat anggota Basarnas Jateng itu, yakni Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Restiyanto, dan Catur Bambang S.

Sementara empat korban lainnya yang turut meninggal dalam insiden itu merupakan prajurit TNI AL, yakni pilot Haryanto, kopilot Solihin, dan Hari Marsono serta Budi Santoso yang merupakan kru helikopter tersebut.

Monumen Basarnas Jateng yang dibangung di Gunung Butak, Temanggung. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Basarnas Jateng)

Advertisement

“Monumen dibangun di titik jatuhnya helikopter Dauphin HR-3602 milik Basarnas yang mengalami crash. Helikopter itu jatuh saat akan menjalani misi kemanusiaan, meletusnya kawah Sileri di Dieng,” tutur Kepala Basarnas Jateng, Noer Isrodin Muchlisin, saat dihubungi Semarangpos.com seusai meresmikan monumen itu, Selasa (12/12/2017).

Noer menyebutkan monumen itu dibangun pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ada sekitar 36 personel Basarnas Jateng yang rela menempuh dua jam perjalanan untuk sampai di lokasi tersebut dan mengikuti acara peresmian tugu pengingat peristiwa helikopter jatuh tersebut.

“Semoga dengan adanya monumen ini akan selalu mengingatkan kami atas pengorbanan para sahabat yang gugur saat menjalankan tugas,” ujar Noer.

Advertisement

Personel Basarnas Jawa Tengah (Jateng) saat meresmikan monumen di kawasan Gunung Butak, Temanggung, Selasa (12/12/2017). Monumen itu dibangun sebagai pengingat insiden jatuhnya helikopter milik Basarnas Jateng di kawasan itu, awal Juli 2017 lalu. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Basarnas Jateng)

Kecelakaan jatuhnya helikopter Basarnas Jateng di Gunung Butak itu terjadi pada Minggu, 2 Juli 2017. Saat itu, helikopter yang mengangkut empat personel Basarnas dan empat prajurit TNI-AL itu tengah dalam perjalanan menuju ke Dieng memberi bantuan kepada korban letusan kawah Sileri. Namun, saat melintas di Gunung Butak, Temanggung, helikopter milik Basarnas Jateng itu mengalami kecelakaan dan jatuh setelah menabrak tebing.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif