Jateng
Rabu, 13 Desember 2017 - 02:50 WIB

Dewan Pers Kebanjiran Pengaduan Masyarakat, Pencemaran Nama Baik Dominan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Djauhar. (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Dewan Pers mencatatkan peningkatan pengaduan masyarakat yang didominasi pencemaran nama baik.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Djauhar menyebutkan bahwa pengaduan masyarakat yang masuk terkait pers sepanjang 2017 ini mencapai 600 kasus dengan dominasi pencemaran nama baik. Angka itu meningkat dibandingkan tahun 2016 lalu yang hanya sekitar 400 kasus.

Advertisement

“Kebanyakan pengaduan yang masuk soal pencemaran nama baik, ” kata dia dalam lokakarya Jurnalistik di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2017).

Dalam lokakarya jurnalistik yang digelar Lembaga Pers dr. Soetomo (LPDS) Jakarta dan Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) itu ia juga menyebutkan bahwa pengaduan lainnya yang masuk terkait asusila, sadistik, termasuk juga kasus media sosial. “Kalau soal kasus pencemaran nama baik, karena pernyataan, ya seharusnya cara penyelesaiannya dengan perkataan, bukan tuntutan,” ujarnya.

Yang jelas, menurut dia, penyelesaian kasus di luar pengadilan merupakan usaha menyelesaikan masalah kasus secara beradab. “Di negara Eropa penyelesaian permasalahan di luar pengadilan sudah berjalan sejak 250 tahun lalu,” ujarnya.

Advertisement

Ia juga mengatakan jurnalistik yang baik harus ada konfirmasi. Selain itu juga fakta yang ada harus dilakukan verifikasi.

Humas EMCL Rexy Mawardijaya mengatakan bahwa kegiatan lokakarya ini bisa menjadi ajang mengasah ilmu bagi wartawan di bidang jurnalistik yang tidak diperoleh di lapangan. “Lokakarya ini bisa menjadi ajang edukasi wartawan untuk meningkatkan kompetensi,” katanya menambahkan.

Direktur Lembaga Pers dr. Soetomo Jakarta, Priyambodo R.H., menambahkan ada 43.300 media online di Tanah Air. Dari hasil verifikasi Dewan Pers pada 2015, kata dia, media online yang memenuhi persyaratan UU No. 40/1999 tentang Pers sebanyak 168 media online.

Advertisement

Dalam lokakarya yang diikuti wartawan Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Malang dan Pasuruan itu juga menampilkan narasumber Enny Nurhaeni, mantan Fotografer Reuters.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif