Jateng
Rabu, 13 Desember 2017 - 08:50 WIB

Bupati Kendal Dituding Jadi Mafia Liga 3, Begini Jawabnya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Kendal Mirna Annisa (tengah) bersama perwakilan dari Deltras Sidoarjo dan Pemkab Kendal. (Instagram-@dr.mirnaannisa)

Bupati Kendal dituding sebagai salah satu anggota mafia untuk Liga 3.

Semarangpos.com, KENDAL – Persik Kendal melaju mulus ke Babak 8 Besar Liga 3 musim 2017 setelah menang besar atas Deltras Sidoarjo dengan skor 3-1 pada babak 16 besar di Stadion Kebondalem, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng), Senin (11/12/2017). Hasil itu justru memunculkan tuduhan miring kepada Bupati Kendal Mirna Annisa yang dianggap sebagai salah satu anggota mafia untuk Liga 3.

Advertisement

Tudingan itu muncul kala bupati yang akrab disapa Mbak Nok itu melontarkan ucapan syukurnya setelah Persik Kendal berhasil mengungguli Deltras Sidoarjo pada babak pertama di Babak 16 Besar Liga 3 melalui akun Instagramnya, @dr.mirnaannisa. “Terima kasih sudah datang para anggota dewan Sidoarjo dan Deltras Sidoarjo FC di homebase Persik Kendal dan bermain secara sportif. Alhamdulilah di babak pertama Persik 3-0 Deltras Fc,” tulis orang nomor satu di Pemkab Kendal tersebut.

Salah satu pengguna akun Instagram lantas menuding Mirna sebagai anggota mafia yang telah melancarkan langkah Persik Kendal di Liga 3. “Mafia anj*ng @dr.mirnaannisa kenapa coment saya dihapus, takut ketauan,” tulis pengguna akun Instagram @deltamania_milkfish1989.

Menanggapi hal itu, Mirna justru bertanya-tanya mengenai maksud mafia yang ditudingkan kepadanya. “Gimana mas? Ketahuan apanya? Mafia apa? Mafia anj*ng? Kan ini tanding bola. Emang ada mafianya? Ayo dong sportif ya,” ungkap sang bupati.

Advertisement

Tak berhenti sampai di situ, pengguna akun Instagram @deltamania_milkfish1989 justru menuding Mirna telah menyuap PSSI agar Persik Kendal bisa menjadi salah satu tuan rumah di Babak 8 Besar Liga 3 musim 2017. “Sportif dari mana? Persyaratan Liga 3 2 1 semuanya kalau sudah 16 besar itu netral, lah ini kok malah main di kandang musuh, kalau bukan karena suap ke @pssi__fai gadaa lagi,” tuduhnya.

Meski dicerca seperti itu, Mirna masih menanggapnya dengan santai. Ia malah mengaku tak tahu-menahu terkait masalah teknis di Liga 3 yang ditetapkan PSSI. “Hehehehe.. Wah masalah teknis monggo mas tanya penyelenggara. Saya pendukung semua yang berprestasi. KENDAL HANDAL,” tandas Mirna.

Padahal, dalam Regulasi Liga 3 2017 yang ditetapkan PSSI dan dibagikan di laman resmi Internet milik PSSI Jawa Timur (Jatim), tak ada peraturan mengenai kenetralan lokasi pertandingan. Bahkan, pada Pasal 4 ayat (6), disebutkan bahwa tim diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah di setiap babak Liga 3 musim 2017. Tentu lokasi pertandingan yang diajukan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh PSSI.

Advertisement

Sementara itu, pengelola akun Instagram @deltamania_id yang mengklaim sebagai akun resmi Instagram milik suporter Deltras Sidoarjo, meminta maaf kepada Bupati Mirna Annisa atas tudingan pengguna akun Instagram yang juga menggunakan nama Delta Mania, julukan suporter Deltras Siodarjo. “Mohon maaf kami mewakili suporter Deltamania & Deltras, atas ketidaknyamanan komentar di dalam Instagram bu Bupati Kendal, bahwa akun @deltamania_milkfish1989 adalah akun palsu. Bukan akun resmi media tim dan suporter. Terima kasih,” tulisnya.

Terlepas dari cercaan itu, sang bupati Kendal mengajak semua suporter untuk sportif dalam memberikan dukungan. Mirna juga bersyuykur Persik Kendal menang besar atas Deltras Sidoarjo dan berhak atas tiket ke Babak 8 Besar Liga 3 musim 2017.

Pada pertandingan itu, dua gol dicetak Alaik dan satu gol diceploskan Fandi untuk Persik Kendal di babak pertama. Sedangkan Deltras Sidoarjo hanya bisa membalas satu gol pada babak kedua. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif