Jogja
Rabu, 13 Desember 2017 - 09:55 WIB

BADAI CEMPAKA : Kerusakan Fasilitas Pendidikan di Bantul Mencapai Rp11 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bekerjabakti mencabut akar pohon beringin di depan SD 1 Iroyudan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Rabu (29/11.2017). (Syakiriina Rahmatuzahra Utami/ Harian Jogja) (M108)

Pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Bantul belum bisa memastikan berapa anggaran untuk sekolah-sekolah yang terdampak bencana

Harianjogja.com, BANTUL—Pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Bantul belum bisa memastikan berapa anggaran untuk sekolah-sekolah yang terdampak bencana. Kerugian baik infrastruktur dan sarana prasarana penunjang pembelajaran sendiri mencapai sekitar Rp11 miliar untuk SD dan SMP.

Advertisement

Kepala seksi sarana prasarana SMP, Dikpora, Bantul, Sri Sugiarti mengatakan saat ini sudah terdata untuk SD dan SMP yang terdampak bencana beberapa waktu lalu.

“Untuk dana sendiri belum dapat memastikan berapa yang dapat dikeluarkan, mungkin nanti lebih kordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul dan provinsi. Kami juga sudah melapor ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya.

Dia mengatakan tidak hanya bangunan yang terdampak dalam bencana tersebut namun juga peralatan sekolah, seperti komputer dan buku. “Ada sekolah yang baru beli buku Senin, hari Selasa sudah hilang, atau rusak karena basah,” katanya.

Advertisement

Sri mengatakan karena memasuki akhir pembelajaran, dan sudah memasuki masa ujian buku tersebut tidak begitu menjadi kendala dan dimungkinkan oleh sekolah untuk dianggarkan pada tahun ajaran baru dengan dana BOS.

Pengaturan dana BOS sendiri merupakan kewenangan pihak sekolah untuk digunakan seperti apa. Dana BOS tergantung dengan jumlah siswa yang ada di sekolah. Per siswa untuk SMP Rp350.000/tahun, untuk SD Rp250.000/tahun. Selain itu juga ada dari pusat untuk siswa SD Rp800.000/ tahun dan SMP Rp1 juta/tahun.

Dirinya belum dapat memastikan namun dikatakan olehnya dimungkinkan program-program di 2018 akan di prioritaskan pada sekolah-sekolah yamg terdampak bencana.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif