Jogja
Selasa, 12 Desember 2017 - 10:20 WIB

Tenang, Stok Beras DIY Sampai Januari Aman

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gudang beras milik Bulog.(JIBI/Solopos/Antara/Basri Marzuki)

Setiap bulan, Bulog menyalurkan sebanyak 4.400 ton beras kepada masyarakat

Harianjogja.com, JOGJA-Konsumsi masyarakat pada Desember diprediksi meningkat seiring adanya libur Natal dan Tahun Baru. Perum Bulog Divre DIY memastikan stok beras tetap aman, bahkan sampai Januari 2018.

Advertisement

Kepala Perum Bulog Divre DIY Miftahul Ulum mengatakan, Bulog menyiapkan ketahanan beras minimal tiga bulan ke depan, sehingga suplai beras sampai Januari masih terkendali. Setiap bulan, Bulog menyalurkan sebanyak 4.400 ton beras kepada masyarakat.

“Untuk penambahan penyaluran [bulan Desember], sementara Bulog DIY baru melakukan operasi pasar,” kata Mifta, Senin (11/12/2017).

Operasi pasar sudah dilaksanakan sejak dua bulan ini dan dilaksanakan di beberapa titik, seperti di Pasar Pundong, Bantul. “Komoditasnya baru beras,” lanjutnya.

Advertisement

Sementara, Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Budi Hanoto memperkirakan, inflasi Desember 2017 diperkirakan cenderung meningkat. Kondisi ini dipengaruhi berlangsungnya musim libur akhir tahun yang akan mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan kebutuhan berwisata. Kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi yang kurang mendukung produktivitas sektor pertanian disinyalir juga mempengaruhi tekanan harga pangan.

Dalam rangka mengantisipasi kenaikan inflasi pada akhir tahun, TPID DIY berupaya menjaga tingkat inflasi rendah dan stabil. “TPID melakukan operasi pasar dan pasar murah menjelang HBKN [Hari Besar Keagamaan Nasional], dalam hal ini Natal dan Tahun Baru. Pemantauan harga di pasar-pasar tradisional utama bersama dengan Satgas Pangan, khususnya dengan adanya bencana banjir yang terjadi pada beberapa waktu terakhir di beberapa lokasi penghasil tanaman pangan juga dilakukan,” kata Budi.

Selain itu, TPID juga memperkuat kerja sama kelembagaan pedagang guna memperpendek mata rantai perdagangan. Cara lain adalah melakukan upaya stabilisasi harga pangan pokok melalui distribution channel yang dibangun guna meningkatkan efektivitas rantai perdagangan seperti Kios Segoro Amarto, Rumah Pangan Kita (RPK), dan Toko Tani Indonesia (TTI).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif