Jogja
Selasa, 12 Desember 2017 - 08:40 WIB

Mahasiswa Tak Punya Uang Tapi Bisa Beli Perlengkapan Kuliah, Bagaimana Caranya?

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perwakilan dari PT. Cicil Mitra Teknologi ke Kantor Harian Jogja, Senin (11/12/2017). (Zakaria Saputra/JIBI/Harian Jogja)

Financial technology kini menyasar mahasiswa.

Harianjogja.com, JOGJA— Kredit keuangan kini tak hanya bisa diakses secara offline. Mahasiswa berkantong tipis yang ingin punya perlengkapan kuliah namun tidak punya uang, kini bisa memanfaatkan kredit keuangan secara online untuk membeli barang yang mereka inginkan.

Advertisement

Kredit keuangan secara online atau biasa dikenal dengan financial technology (fintech) kini menyasar kalangan mahasiswa di perguruan tinggi. Salah satunya yang dilakukan oleh Cicil, sebuah financial technology platform yang memungkinkan mahasiswa untuk berbelanja online dengan cicilan ringan per bulan.

“Awalnya Cicil terbentuk karena pendirinya Pak Edward mahasiswa ITB dulu pernah ingin beli laptop waktu jadi mahasiswa tapi tidak punya uang. Makanya muncul layanan kredit ini,” ungkap Campus Manager Cicil, David Sitompul saat berkunjung ke Kantor Harian Jogja, Senin (12/11/2017).

Edward mendirikan Cicil bersama seorang koleganya dari Singapura pada 2016. Melalui Cicil, mahasiswa yang tidak punya uang namun ingin memiliki perlengkapan kuliah seperti laptop, buku pelajaran, telepon genggam dan lainnya bisa membeli secara kredit barang yang mereka inginkan di lapak online atau e-commerce. Cicil yang akan membiayai pembelian produk tersebut, adapun mahasiswa bersangkutan dapat mencicil biaya pembelian barang yang menjadi pinjamannya pada Cicil setiap bulannya melalui transfer ke rekening.

Advertisement

“Kami hanya menangani pembelian barang secara online jadi e-commerce seperti beli produk di tokopedia, bukalapak. Peminjamnya hanya khusus mahasiswa tidak untuk yang lain,” lanjut David.

Nilai kredit yang harus dilunasi diklaim tidak memberatkan mahasiswa. Cicil kata dia menerapkan keuntungan berdasarkan margin yang merujuk pada aturan hukum kredit finansial di Indonesia. “Kami juga sudah terdaftar di OJK [Otoritas Jasa Keuangan] jadi kami diawasi oleh pemerintah,” imbuhnya lagi.

Setiap mahasiswa yang kampusnya sudah ditempatkan ambasador atau perwakilan Cicil bisa memanfaatkan kredit ini. Cicil akan menyeleksi ketat penerima kredit sebelum disetujui diberi pinjaman. Konsekuensi atas kredit macet kata David akan diputuskan sesuai aturan hukum di Indonesia.

Advertisement

Sejauh ini Cicil sudah beroperasi di kampus-kampus yang ada di Jakarta, Bandung, Jogja, Malang dan Semarang serta segera menyusul di Bali dan Surabaya.

Di Jogja, mahasiswa dari sejumlah kampus sudah dapat memanfaatkan layanan kredit Cicil. Antara lain UGM, UNY, UMY, UPN, UAJY, UAD serta Universitas Amikom. David mengklaim, sudah ribuan mahasiswa di sejumlah kota di Indonesia yang memanfaatkan kredit keuangan itu. “Paling banyak mahasiswa membeli produk laptop dan telepon genggam. Barang yang boleh dibeli juga hanya perlengkapan kuliah. Kalau sepeda motor tentu enggak boleh,” lanjutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif