News
Selasa, 12 Desember 2017 - 15:30 WIB

Kepolisian Telusuri Keluarga Pelaku Bom Pipa New York di Bangladesh

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FBI di tempat kejadian perkara pengeboman di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Selasa (12/12/2017) WIB. (JIBI/Reuters/Andrew Kelly)

Polisi di Bangladesh ikut menelusuri keluarga dan masa lalu pelaku bom pipa New York.

Solopos.com, JAKARTA — Pihak berwenang Bangladesh mencoba menelusuri keluarga besar juga rekan dari Akayed Ullah, pria asal Bangladesh yang disebut sebagai pelaku pembuat dan peledak bom pipa di hub komuter di kota New York pada Senin (11/12/2017).

Advertisement

“Polisi mencari keluarganya tetapi sejauh ini jejak mereka belum bisa ditemukan,” kata Abul Khair Nadim Ketua Dewan Musapur Unio sebuah badan pemerintah lokal di Chittagong, wilayah Selatan Bangladesh, di mana keluarga Ullah dulunya tinggal seperti dikutip Reuters, Selasa (12/12/2017).

Kepala Kepolisian Bangladesh mengatakan Ullah yang berusia 27 tahun sebelumnya tidak pernah memiliki catatan kriminal di negaranya. Dia kali terakhir berkunjung ke Bangladesh pada September lalu.

Konsul Jendral Bangladesh di New York Shameem Ahsan mengatakan Ullah tinggal bersama ibunya, seorang saudara perempuan, dan dua saudara laki-laki di Brooklyn. Dia merupakan pemegang green card.

Advertisement

Ahmad Ullah, seorang sanak saudara Ullah, mengatakan ayah dari sepupunya telah pindah ke Dhaka, ibu kota Bangladesh, bersama keluarganya sejak bertahun-tahun lalu.

Dia mengatakan ayah Ullah sendiri telah meninggal lima tahun lalu dan Ullah mendapatkan pendidikan di sebuah sekolah milik pemerintah di Bangladesh sebelum pindah ke Amerika Serikat.

Ullah yang memasang bom rakitannya sendiri di tubuhnya meledakkan bom tersebut di sebuah koridor pejalan kaki bawah tanah antara Time Square, New York; dan Terminal Bus di jam sibuk. Ledakan ini mengakibatkan dirinya dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Seorang petugas penegak hukum menyebutkan pihak penyidik menemukan bukti bahwa Ullah pernah menonton propaganda oleh IS melalui Internet.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif