Jatim
Selasa, 12 Desember 2017 - 21:05 WIB

Datangi DPRD Madiun, GP Ansor Kembali Ungkit soal Tugu Demokrasi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tugu Demokrasi yang ada di depan Kantor DPRD Kabupaten Madiun dianggap mirip simbol Freemason. Foto diambil Kamis (7/12/2017) siang. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Untuk kali kedua, GP Ansor Kabupaten Madiun mendatangi gedung DPRD Kabupaten Madiun dan meminta bangunan Tugu Demokrasi diubah.

Madiunpos.com, MADIUN — Puluhan anggota Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Madiun kembali menggeruduk Kantor DPRD setempat, Selasa (12/12/2017) siang. Mereka menuntut Tugu Demokrasi di depan gedung tersebut dibongkar.

Advertisement

Permintaan GP Ansor ini lantaran Tugu Demokrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Madiun dinilai menyerupai simbol Freemason. Ketua GP Ansor Kabupaten Madiun Khotamil Anam mengatakan tidak setuju dengan desain pembangunan tugu yang menyerupai organisasi atau agama tertentu. (Baca: Dianggap Mirip Simbol Freemason, Tugu DPRD Kabupaten Madiun Diminta Diubah)

Mereka juga tidak setuju dengan rencana redesain yang diusulkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya beserta DPRD Kabupaten Madiun. Menurut dia, redesain yang diusulkan dinas tersebut masih identik dengan simbol Freemason.

“Kita sudahi dengan kesepatakan. Dari redesain kemarin kami tidak setuju,” ujar dia, Selasa.

Advertisement

Khotamil meminta bangunan tugu itu diubah sesuai kebudayaan lokal. Dia mencontohkan tugu didesain dengan ornamen Majapahit atau mungkin ditambah dengan patung-patung dongkrek.

Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun, Gunawi, mengatakan untuk mengubah bentuk Tugu Demokrasi yang saat ini sedang tahap pembangunan tidak bisa serta merta dilakukan. Perlu ada pembahasan bersama sejumlah pihak untuk mengubah bentuk tugu tersebut.

“Makanya tadi kami sampaikan, kalau itu mau diubah harus melibatkan semua pihak, seperti Forpimda, budayawan setempat kami libatkan, baru kemudian disetujui desain yang fix, untuk dasar kami action,” kata Gunawi. (Baca: Heboh Tugu DPRD Kabupaten Madiun Dianggap Mirip Simbol Freemason)

Advertisement

Dia menyampaikan sambil menunggu pembahasan mengenai desain baru tugu DPRD itu. Sementara Tugu Demokrasi itu tetap dibangun sesuai redesain yang disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Madiun Djoko Setijono beberapa waktu lalu.

Dalam redesain yang diusulkan Ketua DPRD, bangunan tugu masih tetap sama tetapi ada beberapa perubahan. Misalnya anak tangga di bagian barat seluruhnya dibongkar. Kemudian pintu gerbang dibuat berbentuk segi lima.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif