Jogja
Senin, 11 Desember 2017 - 08:55 WIB

Potensi Cuaca Ekstrem di DIY Masih Ada 

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca ekstrem. (Dok. JIBI/Solopos)

Munculnya potensi hujan disebabkan dua faktor

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi hujan akan mulai turun kembali. Dalam dua sampai tiga hari ke depan, hujan diperkirakan akan terjadi secara merata. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada.

Advertisement

Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Jogja Djoko Budiyono mengungkapkan, munculnya potensi hujan disebabkan dua faktor. Penyebab pertama adalah adanya belokan dan pertemuan angin di atas wilayah DIY akibat munculnya beberapa sirkulasi angin tertutup atau yang disebut dengan Eddy di sebelah barat Sumatra, Kalimantan dan utara Papua. Kondisi demikian berdampak pada pembentukan awan-awan hujan di DIY.

Faktor kedua adalah kembali menguatnya pergerakan monsun Asia yang banyak mengandung uap air, setelah beberapa hari sebelumnya melemah. Pelemahan monsun Asia inilah yang membuat kondisi cerah dan panas di DIY dalam beberapa hari terakhir.

“Melihat kondisi di atas diprediksi hujan perlahan-lahan akan kembali berpotensi muncul. Curah hujan saat ini yang berpotensi muncul yakni di Kulonprogo bagian utara, Sleman, Jogja dan sebagian Bantul. Dalam dua hingga tiga hari kedepan hujan akan diprediksi mulai merata di hampir sebagian besar DIY,” ucapnya saat dihubungi via sambungan telepon, Minggu (10/12/2017).

Advertisement

Potensi cuaca ekstrem di pada Desember juga masih tetap ada. Pasalnya, normal hujan bulanan Desember berada dalam kategori menengah hingga tinggi dengan jumlah curah hujan mencapai 300 -500 mm/bulan.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, apalagi beberapa waktu lalu DIY baru saja diterjang bencana. “Masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai kondisi cuaca berupa hujan yang masih berpotensi terjadi pada Desember ini,” sambung Djoko.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno pada akhir pekan lalu menyebutkan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menjadikan Pusdalops BPBD DIY sebagai media center dan command center yang akan mengumpulkan dan menyebarkan informasi terkait cuaca selama 24 jam penuh. Masyarakat bisa mengakses layanan tersebut melalui telepon, pesan singkat maupun aplikasi percakapan.

Advertisement

“Hal itu dilakukan karena melihat kondisi pascasiklon tropis Cempaka dan untuk mengantisipasi puncak musim hujan yang diprediksi jatuh akhir Desember dan awal Januari. Kami menggunakan pola dasarian supaya tidak kehilangan momentum terhadap peningkatan cuaca ekstrim,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif