Jogja
Senin, 11 Desember 2017 - 08:20 WIB

Pertamina Tambah Kuota Gas Bersubsidi

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pertamina tidak pernah menarik atau memotong kuota

Harianjogja.com, SLEMAN-Pertamina membantah ada pengurangan kuota gas 3 kg. Pertamina justru mengklaim pada Desember ini, kuota gas bersubsidi ditambah.

Advertisement

Area Manager Communication dan Relations Pertamina DIY Jawa Tengah Andar Titi Lestari mengatakan, kesulitan masyarakat mendapatkan gas 3 kg tidak ada hubungannya dengan penarikan gas bersubsidi tersebut. Ditegaskan Andar, Pertamina tidak pernah menarik atau memotong kuota.

“Malahan, kondisinya kami selalu tambahkan sesuai dengan kebutuhan dan koordinasi dengan Disperindag,” katanya kepada Harian Jogja, Minggu (10/12/2017).

Advertisement

“Malahan, kondisinya kami selalu tambahkan sesuai dengan kebutuhan dan koordinasi dengan Disperindag,” katanya kepada Harian Jogja, Minggu (10/12/2017).

Dia menjelaskan, salah satu kenapa gas 3 kg sulit didapat kemungkinan terjadi lantaran ada peningkatan kebutuhan dan adanya peruntukan yang tidak tepat sasaran. “Banyak juga orang mampu yang menggunakan LPG bersubsidi. Seperti rumah makan besar, restoran-restoran yang seharusnya mereka menggunakan non subsidi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat di wilayah Sleman Timur kembali kesulitan mendapatkan gas isi 3 kg dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa warung dan pangkalan, mengaku kehabisan stok. Akibat sulitnya pasokan gas melon tersebut, harga jual gas 3kg naik Rp1.000 per tabung dari sebelumnya Rp19.000 menjadi Rp24.000 per tabung.

Advertisement

Selain di wilayah Prambanan, kekosongan stok gas bersubsidi tersebut dirasakan oleh sebagian warga di Kalasan. Bahkan muncul isu jika Pertamina sengaja menarik gas melon untuk diganti dengan yang nonsubsidi. “Sulit lagi dapat gas, harus pesan dulu. Katanya mau diganti dengan tabung yang warna warni itu,” kata Hariyadi, warga Selomartani, Kalasan.

Baca juga : Gas Melon Eceran Capai Rp25.000 di Sleman

Andar mengatakan, isu rencana penarikan gas 3 kg bukan ranah Pertamina. Hal itu merupakan ranah dari pemerintah. Pertamina sendiri pada Desember ini justru menambah pasokan kuota fakultatif. Pada awal Desember, katanya, alokasi reguler gas 3kg yang didistribusikan sebanyak 922.120 tabung.

Advertisement

Angka tersebut tidak termasuk kuota fakultatif pada awal bulan sebanyak 44.640 tabung. “Kami juga siapkan fakultatif tambahan sebanyak 10.520 tabung sehingga total alokasi gas 3 kg untuk Desember ini 977.280 tabung atau 113 MT perhari,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Tri Endah Yitnani mengatakan, tidak ada pengurangan stok gas melon pada Desember ini. Distribusi gas dilakukan secara normal dari 17 agen ke 1.638 pangkalan yang tersebar di wilayah Sleman.

Menurut Endah, tidak ada rencana penarikan gas melon di pasaran. “Itu hanya isu. Penarikan gas 3 kg itu belum ada aturan resminya, masih sebatas isu,” tegas Endah.

Advertisement

Meski begitu, dia mendukung jika hal itu diterapkan. Dengan begitu, sistem pengendalian gas melon bisa lebih fokus. Pendistribusian gas 3 kg, katanya, berdasarkan regulasi seharusnya dilakukan secara tertutup. “Kalau (digunakan untuk mengendalikan gas bersubsidi) itu sangat bagus,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif