News
Senin, 11 Desember 2017 - 17:30 WIB

Isu Yerusalem Plus Sentimen Anti-Semit, Ribuan Warga Jerman Ngamuk di Kedubes AS

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Demonstran anti-Israel berunjuk rasa di depan gerbang Brandenburg, Jumat (8/12/2017) lalu. (Istimewa/Bild/Imago)

Ribuan warga Jerman mengamuk di depan Kedubes AS di Berlin, dipicu pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel plus anti-Semit.

Solopos.com, BERLIN — Ribuan warga Jerman mengamuk di depan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, distrik Neukolln, Berlin. Mereka menggelar aksi memprotes deklarasi Presiden AS Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Advertisement

Seperti dilansir media Jerman Bild yang dikutip Suara.com, dalam aksi yang digelar pada Minggu (10/12/2017) itu, demonstran juga membakar bendera Israel.

Media-media lokal menyebut estimasi demonstran berjumlah 2.500 orang. Sementara polisi dikabarkan menahan belasan orang dalam aksi tersebut.

Pemerintah Jerman sendiri mengecam aksi anti-Trump dan anti-Israel tersebut. Mereka menyebut aksi itu didasarkan pada anti-Semitisme atau anti-Yahudi. “Kami tak bisa menerima penyerangan terhadap Yahudi dan negara Israel,” kata Menteri Dalam negeri Thomas de Maiziere.

Advertisement

Sementara Menteri Hukum Heiko Maas mengatakan, setiap platform anti-Semitisme berarti melawan konstitusi Jerman.

Presiden Trump, Rabu (6/12/2017) pekan lalu, mendeklarasikan pengakuan terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Deklarasi itu menuai kecaman dari seantero dunia.

Tak hanya itu, deklarasi Trump juga menimbulkan gejolak di seluruh wilayah Palestina. Hingga Sabtu (9/12/2017), sedikitnya 200 warga sipil Palestina terluka setelah bentrok dengan militer Israel.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Donald Trump Yerusalem
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif