Jogja
Senin, 11 Desember 2017 - 20:40 WIB

Ini Sayur yang Sekarang Sedang Mahal di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang sayuran di Pasar Sentul Jogja, Maryamah, menjual daun kelor dengan harga Rp2.500 per kg, Senin (11/12/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/jibi/hARIAN jOGJA)

Bayam Mahal Permintaan daun kelor meningkat.

Harianjogja.com, JOGJA–Pasca-bencana banjir yang terjadi di Bantul dan Gunungkidul akibat dampak Siklon Cempaka akhir November lalu, harga sejumlah sayuran mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan pesat terjadi pada komoditas bayam bubut (cabut) yang meningkat lebih dari dua kali lipat.

Advertisement

Maryamah, pedagang sayuran di Pasar Sentul, Jogja, mengatakan sebenarnya harga bayam bubut sudah naik sejak memasuki musim hujan November lalu. Adanya banjir karena Siklon Cempaka, semakin membuat harga komoditas ini semakin mahal. “Bayam bubut sekarang Rp5.000, biasanya cuma Rp2.000 per ikat,” kata pedagang asal Pleret, Bantul ini, Senin (11/12/2017).

Dengan harga yang tinggi itu, banyak konsumen yang berusaha menawar tetapi ia tetap menjual dengan harga Rp5.000. Ia mengaku harga kulakan bayam bubut sudah tinggi yaitu Rp3.500 per ikat sehingga ia tidak ingin keuntungannya berkurang.

Selain bayam bubut, harga bayam petik juga mengalami kenaikan. Harga bayam petik mencapai Rp4.000 per ikat. Maryamah mengatakan, ia kerap menanggung rugi karena minat konsumen terhadap bayam petik menurun. Senin kemarin, sekarung bayam petik senilai Rp50.000 tidak berhasil ia jual sehingga terpaksa dijadikan pakan ternak.

Advertisement

“Biasanya yang beli [bayam petik] itu pedagang lotek. Kalau hujan kan loteknya pada enggak laku jadi yang minta bayam menurun,” lanjut Maryamah.

Ia mengatakan, komoditas bayam banyak disuplai dari Bantul. Akibat Siklon Cempaka, tanaman bayam banyak yang terendam banjir. Kondisi itu membuat pasokan bayam terbatas dan harganya melonjak naik.

Selain bayam, harga sayuran hijau lainnya seperti sawi juga meningkat tajam dari Rp3.000 menjadi Rp8.000 per ikat. Sayuran yang masih stabil adalah loncang yang dijual Rp12.000 per kg, melinjo Rp10.000 per kg, dan wortel Rp12.000 per kg.

Advertisement

“Daun kelor juga hanya Rp2.500. Sekarang banyak yang beli kelor karena bayam dan sawi mahal,” kata Maryamah. Biasanya, daun kelor dimasak menjadi sayur bening seperti bayam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif