SOLOPOS.COM - Siswa SD Banasara, Desa Jatirejo sedang membersihkan sekolah mereka, sebelum mengerjakan soal Ujian Akhir Sekolah (UAS), Senin (11/12/2017). (Uli Febriarni)
SD Banasara, Desa Jatirejo mengisi hari terakhir Ujian Akhir Sekolah (UAS) mereka, dengan kerja bakti
Harianjogja.com, KULONPROGO-Siswa SD Banasara, Desa Jatirejo mengisi hari terakhir Ujian Akhir Sekolah (UAS) mereka, dengan kerja bakti membersihkan sekolah dari lumpur dan sisa-sisa bencana banjir di kompleks sekolah.
Kerja bakti digelar pada Senin (11/12/2017) pagi, sebelum UAS dimulai. Para siswa bekerja bakti tanpa mengenakan alas kaki mereka, karena lumpur dan air akibat banjir pada Minggu (10/12/2017) menggenangi kelas mereka, serta membuat kelas tak dapat digunakan untuk proses belajar dan mengajar.
Wali murid dan warga sekitar turut membantu anak-anak, agar mereka bisa segera mengerjakan soal UAS.
Wali Kelas VI SD Banasara, Sukirman pada Senin mengungkapkan, hujan deras yang mengguyur wilayah setempat sepanjang Sabtu malam hingga Minggu pagi membuat saluran drainase di desa Jatirejo, Lendah meluap.
Air hujan kemudian masuk ke halaman sekolah, hingga setinggi lutut orang dewasa. Air hujan juga merendam ruang kelas dan musala.
Sementara itu, Kepala SD Banasara, Lendah, Sri Wiyanti menyatakan, sekolah telah berupaya untuk menaikan tinggi lantai setinggi 70 sentimeter. Namun ternyata luapan air masih lebih tinggi daripada level lantai.
Akibat hujan deras terjadi lebih dari tiga jam, saluran drainase di depan sekolah tidak mampu menampung air hujan. Sekolah berharap, pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap sekolah, yang sudah menjadi langganan banjir.
“Untuk menunggu banjir surut, diperlukan waktu sampai satu hingga dua hari,” ujarnya.