Jogja
Senin, 11 Desember 2017 - 17:55 WIB

Harga Sayur Melejit, Penjual Olahan Sayuran Menjerit

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasokan sayuran di salah satu lapak pedagang sayur di Pasar Beringharjo tidak sebanyak hari biasanya, karena pedagang mulai kurangi pasokan untuk mengantisipasi sayuran cepat busuk, Jumat (3/11/2017). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harga sayuran melejit beberapa waktu terakhir

Harianjogja.com, BANTUL –– Tidak hanya bayam dan sawi, harga sayur seperti tomat, kacang panjang, timun, kangkung dan cabai juga mengalami lonjakan harga.

Advertisement

Salah satu penjual makanan lotek dan gado-gado di Kotabaru, Gondokusuman, Niken, mengeluhkan harga sayuran yang melonjak akhir – akhir ini. “Semenjak banjir dan hujan deras, sayur mahal. Barangnya juga tidak ada pas itu [banjir],” jelas Niken, Senin (11/12/2017) siang.

Harga bayam cabut yang biasanya ia beli seharga Rp2.000. kali ini ia harus membeli dengan harga tiga kali lipat dari harga biasanya, yaitu Rp6.000.

“Ini yang gila, tomat biasanya Rp2.000 kok bisa menjadi Rp15.000, perkilonya,” ungkapnya.

Advertisement

Selain sayuran, ia juga mengeluhkan harga bahan pokok berupa telur dan beras yang harganya kian mahal. Di mana keduanya juga ikut merangkak naik mengikuti sayuran akhir-akhir ini.

“Telur biasanya Rp18.000 per kilo, sekarang jadi Rp25.000, beras naik Rp 2.000,” kata niken cepat.

Sebelumnya, penjual burjo di Jalan Bener, Tegalrejo, Abah, mengungkapkan bahwa harga sawi yang menjadi bahan tambahan untuk olahan mie instan yang dijajakannya juga telah naik. “Rp6.000 biasanya, sekarang naik menjadi Rp9.000,” jelas Abah.

Advertisement

Menurutnya, kenaikan yang terjadi telah berlangsung sejak dua minggu lalu. “Cabai keriting ikut naik juga, sekarang menjadi Rp50.000 kalau tidak salah,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif