Jateng
Senin, 11 Desember 2017 - 14:50 WIB

Dapat Tabungan, Begini Reaksi Anak Jalanan di Semarang...

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan anak rentan turun ke jalan pada puncak peringatan Kampanye 20 Hari Antikekerasan Terhadap Anak di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Kota Semarang, Minggu (10/12/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Yayasan Setara)

Anak rentan turun ke jalan di Kota Semarang diberi tunjangan kebutuhan dalam bentuk tabungan senilai Rp900.000.

Semarangpos.com, SEMARANG – Wajah Rian Susanto, 10, terlihat sumigrah saat Semarangpos.com menghampirinya di Pendapa Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Kota Semarang, Minggu (10/12/2017) siang. Sambil membawa kotak berisi makanan, bocah yang tinggal di kawasan Gunung Brintik itu dengan lugas menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Advertisement

“Kalau besar mau jadi polisi,” ujar Rian saat ditanya cita-citanya oleh Semarangpos.com.

Rian merupakan satu dari sekian banyak anak rentan turun ke jalan di Kota Semarang yang siang itu mendapat tabungan sosial anak (Tasa) dari Kementerian Sosial. Tabungan senilai Rp900.000 diberikan Rian dan puluhan anak lainnya oleh Yayasan Setara untuk membiayai kebutuhan hidup, seperti pemenuhan gizi dan kesehatan.

Advertisement

Rian merupakan satu dari sekian banyak anak rentan turun ke jalan di Kota Semarang yang siang itu mendapat tabungan sosial anak (Tasa) dari Kementerian Sosial. Tabungan senilai Rp900.000 diberikan Rian dan puluhan anak lainnya oleh Yayasan Setara untuk membiayai kebutuhan hidup, seperti pemenuhan gizi dan kesehatan.

Anak-anak rentan turun ke jalan tengah melakukan aktivitas menggambar saat puncak peringatan Kampanye 20 Hari Antikekerasan Terhadap Anak di Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Minggu (10/12/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Yayasan Setara)

Tasa diberikan agar anak tak lagi turun ke jalan dan menjadi bahan ekspolitasi orang tua untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Selama ini, Rian merupakan salah satu anak yang dipaksa orang tuanya mengemis di kawasan Jl. Pandanaran, Kota Semarang.

Advertisement

“Setiap hari bisa dapat Rp30.000. Uangnya diberikan ke ibu, sebagian untuk beli peralatan sekolah,” aku bocah yang tinggal di Kampung Wonosari Gang 7, Kalisari, Semarang itu.

Manajer Program Yayasan Setara, Tsaniatus Solihah, menyebutkan ada sekitar 320 anak rentan turun ke jalan di Kota Semarang yang kerap menjadi objek eksploitasi orang tuanya untuk mendapat keuntungan. Dengan turun ke jalan, anak-anak itu tak hanya menjadi korban eksploitasi tapi juga berisiko menjadi korban pelecehan seksual maupun kekerasan.

“Dengan pemberian tabungan ini, kami berharap orang tua tidak lagi menyuruh anaknya turun ke jalan. Kalau sampai ketahuan, rekomendasi untuk mendapat tabungan bisa dicabut. Jadi orang tua harus mengerti. Toh, dalam pemberian tabungan ini orang tua juga dihadirkan,”  terang perempuan yang akrab disapa Ika Camelia itu.

Advertisement

Ika menambahkan pemberian Tasa itu dilakukan bertepatan dengan puncak peringatan Kampanye 20 Hari Antikekerasan Terhadap Anak. Ada sekitar 65 anak rentan turun ke jalan di Kota Semarang yang mendapat Tasa melalui Yayasan Setara.

“Data yang kami peroleh dari Dinsos Kota Semarang sebenarnya ada sekitar 320 anak rentan turun ke jalan di Semarang. Tapi, hanya 65 anak yang pengawasannya menjadi tanggung jawab kami,” imbuh Ika.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif