Soloraya
Senin, 11 Desember 2017 - 22:35 WIB

BENCANA WONOGIRI : Seribuan Pengungsi Tirtomoyo Diserang Berbagai Macam Penyakit

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dokter Yudi Kusuma Pamilih mengecek kondisi salah satu anak yang sakit demam di posko rawat inap pengungsian Desa Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri, Senin (11/12/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Seribuan warga yang mengungsi akibat bencana di Tirtomoyo, Wonogiri, diserang berbagai macam penyakit.

Solopos.com, WONOGIRI — Lebih dari 1.000 pengungsi korban bencana alam di Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, diserang berbagai macam penyakit, seperti diare dan pilek. Sekitar 30 pengungsi di antaranya harus dirawat inap di posko pengungsian dan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

Advertisement

Posko pengobatan utama terdapat di Dlepih. Pantauan Solopos.com di lokasi, Senin (11/12/2017), pengungsi datang silih berganti memeriksakan diri di posko di SDN 1 Dlepih. Kebanyakan mereka orang dewasa. Lima pasien rawat inap menjalani perawatan di salah satu ruang kelas.

Mereka diinfus. Salah satu dari mereka ada seorang anak. Para pasien merupakan pengungsi dari sejumlah desa yang terdampak bencana longsor, seperti Dlepih dan Sukoharjo. Seperti diketahui, ribuan warga lima desa di Tirtomoyo mengungsi di posko pengungsian desa masing-masing akibat dusun mereka terkena atau sangat rawan longsor sejak 29 November lalu. (Baca: Jalan Purwoharjo Wonogiri ke Jatim Tertutup Longsor hingga Setinggi 10 Meter)

Advertisement

Mereka diinfus. Salah satu dari mereka ada seorang anak. Para pasien merupakan pengungsi dari sejumlah desa yang terdampak bencana longsor, seperti Dlepih dan Sukoharjo. Seperti diketahui, ribuan warga lima desa di Tirtomoyo mengungsi di posko pengungsian desa masing-masing akibat dusun mereka terkena atau sangat rawan longsor sejak 29 November lalu. (Baca: Jalan Purwoharjo Wonogiri ke Jatim Tertutup Longsor hingga Setinggi 10 Meter)

Pengungsi paling banyak terdapat di Dlepih. Sebanyak 1.142 mengungsi di sejumlah tempat di sekitar kantor desa, seperti sekolahan, gedung serba guna desa, ruang PKK, dan sebagainya.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pengungsi yang rawat jalan hingga Senin pagi mencapai 1.046 orang. Mayoritas pasien baru dan sebagian kecil lainnya pasien yang memeriksakan kesehatannya setelah beberapa lama sakit.

Advertisement

Bakteri berkembang bisa cepat pada kelembapan seperti sekarang ini. Alhasil pengungsi yang kondisi kesehatannya kurang baik mudah terserang diare. (Baca: Jokowi Batal Kunjungi Pengungsian, Warga Tirtomoyo Kecewa)

“Banyak juga yang pusing karena hipertensi [tekanan darah tinggi]. Tekanan darah mereka naik cukup signifikan karena banyak pikiran sehingga depresi. Maklum saja mereka mengungsi sudah cukup lama,” kata Satyawati.

Sementara itu, dokter posko rawat inap, dr. Yudi Kusuma Pamilih, mengatakan selama kurun waktu 1-11 Desember terdapat lebih dari 30 pengungsi yang dirawat inap. Sembilan pasien di antaranya dirujuk ke RSUD karena membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Advertisement

Pada masa awal mengungsi kebanyakan yang rawat inap anak-anak. Setelah pertengahan hingga pekan kedua masa mengungsi, orang dewasa dan orang tua. Mereka menderita sakit demam, diare, dan pusing.

Menurut dia, penyakit diare dan demam yang diderita para pengungsi akibat bakteri yang berkembang cepat karena kelembapan udara sekarang ini mendukung. Selain itu kebanyakan dari mereka kurang istirahat. Tak sedikit yang mengeluhkan tak bisa tidur beberapa hari.

“Pada Senin ini [kemarin] pasien rawat inap di pengungsian ada lima orang. Kondisi mereka semakin baik. Beberapa lama lagi boleh pulang di pengungsian lagi,” kata dia.

Advertisement

Terpisah, pengungsi di Dlepih, Murni, mengaku hingga Senin itu masih sedikit pusing. Sebelumnya dia sudah memeriksakan kesehatan. Dia memperkirakan penyakitnya itu karena banyak pikiran.

Murni ingin pulang ke rumahnya di Dusun Ngelo karena sudah jenuh di pengungsian. Tetapi, jika bisa pulang dia waswas rumahnya terkena longsor, seperti dusun lain yang akibatkan tiga orang meninggal dunia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif