Jogja
Minggu, 10 Desember 2017 - 16:23 WIB

Hujan Semalaman, Kulonprogo Kembali Dilanda Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga Krembangan melintasi jalan dusun yang tergenang air hujan di wilayah Desa Krembangan, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, Minggu (10/12/2017). (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Banjir terpantau merendam setidaknya 210 rumah di Dusun I dan II, Desa Krembangan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Ratusan rumah di Kulonprogo kembali terendam banjir, Minggu (10/12/2017). Warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing dan berharap air segera surut.

Advertisement

Setelah cuaca cerah beberapa hari, hujan kembali mengguyur Kulonprogo, Sabtu (9/12/2017) malam. Hujan berintensitas tinggi terus terjadi selama beberapa jam hingga menjelang subuh. Kondisi itu kemudian menyebabkan aliran air Sungai Sein di wilayah Kecamatan Panjatan meluap dan diikuti adanya bagian tanggul yang jebol.

“Jam [pukul] satu sampai empat pagi itu hujannya deras. Lalu air masuk rumah sekitar jam enam tadi,” kata Dwi Prastiwi, warga Desa Krembangan, Panjatan, Minggu pagi.

Dwi mengungkapkan, kedalaman air yang memasuki rumahnya mencapai sekitar 50 sentimeter. Meski begitu, dia mengaku belum berencana mengungsi seperti saat Siklon Tropis Cempaka beberapa waktu lalu. Dia yakin air segera surut jika hujan deras tidak datang lagi hari itu. “Kalau bisa di rumah saja. Airnya semakin rendah kok,” ujar dia.

Advertisement

Camat Panjatan Sudarmanto mengatakan, banjir terpantau merendam setidaknya 210 rumah di Dusun I dan II, Desa Krembangan. Kedalamannya berkisar antara 20-50 sentimeter. Dia mengatakan, tanggul Sungai Sein memang terbilang rawan dan sudah pernah jebol saat hujan berintensitas tinggi terjadi selama beberapa hari pada akhir November lalu. “Tanggul yang jebol ini posisinya di selatan yang kemarin sudah diperbaiki,” ungkap Sudarmanto.

Sudarmanto memaparkan, masyarakat memang masih diminta siaga dan waspada karena puncak musim hujan bahkan diperkirakan baru dimulai awal tahun depan. Pemerintah akan mengupayakan agar perbaikan tanggul bisa dilakukan secepatnya secara semi permanen, yaitu menggunakan material batuan yang diperkuat dengan jalinan bronjong.

Jika hujan terus datang dan membuat banjir justru semakin parah, warga akan diminta mengungsi demi keselamatan bersama. Sudarmanto juga sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri dan pihak terkait lainnya terkait proses evakuasi warga. “Kita berharap hujan reda dan airnya surut tapi tetap harus antisipasi dan siaga,” ucap Sudarmanto.

Advertisement

Sementara itu, banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Lendah, yaitu Desa Bumirejo dan Wahyuharjo. Air juga merendam kantor kecamatan setempat meski hanya setinggi lutut orang dewasa. Namun, pengungsian juga belum dianggap sebagai urusan mendesak. “Kita masih pantau bersama pihak desa terkait bencana ini,” kata Camat Lendah Sumiran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif