Jogja
Minggu, 10 Desember 2017 - 04:20 WIB

Harga Ikan Naik, Termasuk Ikan Teri

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ikan laut. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Sejumlah komoditas perikanan terpantau mengalami kenaikan harga cukup siginifikan dalam sepekan terakhir

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sejumlah komoditas perikanan terpantau mengalami kenaikan harga cukup siginifikan dalam sepekan terakhir. Kondisi itu diperkirakan terjadi karena cuaca buruk yang dipicu siklon tropis cempaka pada akhir November lalu.

Advertisement

Kepala Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam DIY, Deden Rohanawati mengatakan, kenaikan harga pada komoditas perikanan rata-rata mencapai Rp2.000 hingga Rp5.000.

“Misalnya ikan nila merah itu naik dari sebelumnya Rp28.000 menjadi Rp30.000 per kilogram,” ujar Deden usai melalui pantauan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY di Pasar Wates, Kulonprogo, Jumat (8/12/2017).

Kenaikan paling signifikan terjadi pada pada ikan teri yang sebelumnya dijual Rp50.000 per kg. Harga komoditas tersebut saat ini sudah tembus Rp70.000 atau naik sekitar 40 persen.

Advertisement

Menurut Deden, cuaca buruk yang melanda Jogja dan sekitarnya beberapa waktu berpengaruh terhadap ketersediaan stok ikan tangkap. “Karena cuaca buruk, nelayan tidak bisa melaut. Jadi agak berkurang,” kata dia.

Deden menambahkan, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayuran. Hujan berintensitas tinggi menyebabkan hasil panen sayuran menjadi tidak maksimal. Sayuran juga menjadi lebih mudah busuk sehingga mengurangi ketersediaan stok di pasaran.

Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2018 mendatang. Menurut Deden, stok bahan pangan rawan menipis saat terjadi cuaca buruk.

Advertisement

Deden lalu mengimbau masyarakat mengoptimalkan lahan pekarangan rumah untuk membudidayakan tanaman pangan. Lahan yang terbatas bukan penghalang karena bisa menggunakan sistem hidroponik.

Seorang konsumen bernama Sri Rahayu mengaku kaget saat diberitahu ikan teri naik jadi Rp70.000. Meski begitu, dia tetap membelinya karena ikan teri merupakan bahan penting bagi menu andalan usaha angkringannya.

“Kita tidak mungkin menaikkan harga dagangan. Jadi penggunaannya saja yang dikurangi. Mudah-mudahan harganya segera normal lagi,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif