SOLOPOS.COM - Foto viral modifikasi helm tabung gas. (Istimewa/Meme Comic Jawa)
Modifikasi helm dari tabung gas elpiji 3 kg menjadi viral di media sosial.
Solopos.com, JAKARTA – Tingkah unik netizen kembali membuat heboh dunia maya. Kali ini, helm yang dibuat dari modifikasi tabung gas elpiji 3 kg menjadi viral di media sosial.
Pernahkah anda membayangkan tabung gas 3 Kg dimodifikasi jadi helm? Tentu saja itu di luar pikiran kebanyakan orang. Namun itulah yang jadi viral di media sosial Facebook hari ini, Jumat (8/12/2017).
Dalam foto yang diunggah oleh akun Meme Comic Jawa, tampak bagian bawah tabung gas dipotong. Kemudian sebagian sisinya juga dibuang dengan cara dipotong sehingga kepala manusia masuk ke dalamnya.
Dalam foto yang diunggah oleh akun Meme Comic Jawa, tampak bagian bawah tabung gas dipotong. Kemudian sebagian sisinya juga dibuang dengan cara dipotong sehingga kepala manusia masuk ke dalamnya.
Bagian atas berupa tempat selang dicolokkan, dibiarkan begitu saja. Selanjutnya rongga dalam tabung dipasangi busa sehingga itu benar-benar jadi bentuk helm.
Diunggah juga foto seorang pria dengan memakai helm modifikasi tersebut. “Golek gas 3Kg wis mulai longko… Mending digawe helm ae tabunge..,” demikian keterangan foto tersebut.
“Hadeehh.. Ngakak min.. Kui opo yo endase ora cenggeng.. Gulune iso tugel suwe2 [bikin tertawa, itu apa kepalanya enggak pegel, lehernya lama-lama bisa patah],” kata salah seorang netizen IQMah.
“Matane. Tabunge tok 5 kg koyone. Di gawa mudik yo ndase mengkleng wkwk [Tabungnya kok seperti 5 kg, dibawa mudik yang kepalanya miring],” Rohmat Skada.
“Yen ambekane sesek lgsg sambungku lubang gas e sisan yoo [kalau sesak nafas bisa langsung disambung ke gas sekalian] ,” Rio Yudhistira P.
“Min… Pesen online oleh ra?? Piro regane [Pesan oline boleh tidak? Berapa harganya,” Ulil Setyaning Asih.
Sejak pertengahan September hingga November, terjadi kelangkaan tabung gas LPG 3 kg di beberapa daerah di Indonesia.
Padahal, bahan bakar ini adalah andalan masyarakat untuk kebutuhan memasak baik untuk keluarga maupun rumah makan. Para sub agen kehabisan stok bahkan ada yang tutup. Kelangkaan ini tentu menghambat pemenuhan kebutuhan masyarakat.