News
Sabtu, 9 Desember 2017 - 18:30 WIB

Ayah Bakar Diri Gara-Gara Anak Tak Diterima Sekolah Favorit

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ritesh Kumar, pria asal Bengaluru, India yang bunuh diri karena anaknya tak diterima di sekolah favorit. (Istimewa)

Kumar telah membayar uang dengan jumlah besar kepada seseorang yang memiliki sekolah.

Solopos.com, NEW DELHI – Seorang pria bernama Ritesh Kumar mengakhiri hidup setelah mengetahui anaknya yang berusia tujuh tahun gagal masuk sekolah favorit. Pria asal Bengaluru, India, ini disebut-sebut frustasi atas apa yang menimpa anaknya itu.

Advertisement

Dilansir India Today, Jumat (9/12/2017), Ritesh Kumar membakar diri saat mengetahui anaknya gagal masuk sekolah unggulan tersebut, walau sudah membayar dengan biaya yang sangat tinggi.

Agar masuk ke sekolah yang diinginkan, Kumar telah membayar uang dengan jumlah besar kepada seseorang yang memiliki sekolah.

Namun usai membayar, Khumar mendapatkan anaknya gagal masuk sekolah tersebut. Usaha Kumar bukannya yang pertama kali, tahun sebelumnya telah dilakukan, namun anaknya gagalnya masuk. Setengah dari uangnya dikembalikan.

Advertisement

Karena tidak mau mau mendengar alasan yang kedua kali, Kumar mendatangi kantor pemilik sekolah sambil membawa sebotol bensin.

Menurut polisi, Kumar menuangkan bensin ke dirinya sendiri dan mengancam orang menerima uang bernama Bajaj akan membakar diri bila tidak mengembalikan uangnya.

Kumar mengancam Bajaj dengan menyalakan korek api. Namun tiba-tiba api menjalar ke tubuh Kumar.

Advertisement

Kontan kejadian membuat panik sekitar dan orang-orang yang mengetahui segera memadamkan api di tubuh Kumar dan membawanya ke rumah sakit Victoria.

Namun akhirnya nyawa Kumar tak tertolong dan menghembuskan napas terakhir. Bajaj pada saat kejadian tersebut mengaku dia mencoba menolong Kumar.

Atas kejadian itu, Bajaj polisi mendakwa Bajaj telah membuat orang bunuh diri dan melakukan penipuan. Polisi juga menyelidiki kemungkinan ada korban lain yang ditipu oleh Bajaj.

Selama penyelidikan, polisi juga menutup sekolah milik Bajaj.

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Tragis
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif