News
Jumat, 8 Desember 2017 - 23:30 WIB

Yerusalem "Ibu Kota" Israel, Waspadai Krisis Ekonomi Efek Donald Trump

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (JIBI/Reuters/Yuri Gripas)

JK mewaspadai dampak ekonomi efek pengakuan Donald Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel dapat menimbulkan dampak di sektor ekonomi pada jangka panjang.

Advertisement

Menurut Wapres, apabila konflik yang ditimbulkan pernyataan ini semakin besar, maka sejumlah indikator ekonomi dunia akan terganggu. Dia mencontohkan bahwa konflik di Timur Tengah dapat mendorong ketidakpastian harga minyak dunia dan melemahkan angka perdagangan sejumlah komoditas dunia.

“Ya tentu ada saja. Pasti ada efek tidak langsung, kemudian. Bukan secara langsung,” katanya, usai menghadiri penyerahan penghargaan Paramakarya di Kementerian Ketenagakerjaan, Jumat (8/12/2017).

JK mencontohkan risiko konflik besar yang bisa membuat harga minyak melambung tinggi. “Kalau terjadi konflik besar lagi, pasti terjadi lagi apakah itu harga minyak naik, atau perdagangan menurun.”

Advertisement

Wapres mengatakan pemerintah Indonesia menyesalkan aksi tersebut dan berharap penyelesaian dapat tercipta lewat konsolidasi. Pekan depan, Wapres memastikan Presiden Joko Widodo akan menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Turki pada 13 Desember mendatang untuk membahas hal tersebut.

“Ya kan Presiden akan hadir,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Donald Trump Yerusalem
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif