SOLOPOS.COM - Petugas Polresta Solo mendata puluhan preman yang ditangkap petugas saat operasi pemberantasan premanisme di Solo, Kamis (8/12/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)
Razia Solo, polisi menciduk 45 preman yang mangkal di pinggir jalan.
Solopos.com, SOLO — Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Surakarta (Solo) menangkap 45 orang preman di wilayah Pasar Kliwon dan Serengan, Solo, Jumat (8/12/2017).
Kapolresta Surakarta (Solo) AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan polisi menerima laporan dari warga terkait banyaknya preman yang kerap mangkal siang hari di wilayah Pasar Kliwon dan Serengan.
“Laporan masyarakat ternyata benar banyak preman mangkal di pinggir jalan. Kami langsung menangkap mereka untuk dibawa ke Mapolresta Solo,” ujar Ribut saat ditemui wartawan di Mapolresta Solo, Jumat.
Menurut Ribut, preman yang ditangkap diketahui sering beraksi di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Mereka ada yang membekingi juru parkir (jukir) liar dan menjadi petugas keamanan toko. Keberadaan preman di kampung berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Kami tidak ingin menemukan preman bebas berkeliaran melakukan aksinya. Selama tiga hari mengadakan operasi pemberantasan premanisme berhasil mengamankan 55 orang,” kata dia. (baca: Aparat Polresta Surakarta Ciduk 10 Preman di Stasiun dan Terminal)
Ia mengatakan sebagian besar preman yang diamankan berasal dari luar daerah. Satreskrim mendata ada sekitar belasan preman yang terindikasi melakukan pelanggaran hukum. Sementara lainnya hanya diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi.
Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi, mengatakan preman yang diamankan petugas ada yang kerap berpindah-pindah tempat sehingga menyulitkan petugas menangkap mereka.