Jateng
Jumat, 8 Desember 2017 - 18:50 WIB

Jelang Akhir Tahun, Okupansi Hotel di Semarang Naik

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hotel-hotel di Kota Semarang (JIBI/Bisnis.com/Dok.)

Hotel di Semarang, tingkat hunian atau okupansinya mengalami kenaikan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Menjelang libur Hari Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, tingkat okupansi sejumlah hotel di Kota Semarang, Jawa Tengah masih belum menunjukkan grafik yang memuaskan. Tingkat okupansi di beberapa hotel memang menunjukkan peningkatan, tapi belum sesuai dengan ekspektasi.

Advertisement

Seperti halnya Hotel Santika Semarang. Tingkat okupansi di hotel yang masuk kategori ring satu itu memang mengalami kenaikan pada November 2017 di angka 85%. Namun, angka itu belum sesuai dengan target yang dicanangkan, yakni 100%.

“Kami banyak kedatangan tamu dari turis mancanegara seperti Tiongkok dan Korea. Sehari bisa ada 300 orang,” tutur karyawan bagian Public Relation Hotel Santika Semarang, Bastian Artawijaya, kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (7/12/2017).

Peningkatan tingkat okupansi juga terjadi di Hotel Gumaya Semarang. Hotel yang terletak di Jl. Gajah Mada itu memiliki tingkat okupansi mencapai 80% pada November 2017. Angka tersebut lebih bagus di banding yang terjadi pada bulan September maupun Oktober.

Advertisement

“Di bulan Oktober tingkat okupansi kami turun. Tapi, kembali naik pada November mencapai 80%/ Sebulan kalau dihitung jumlah pengunjung mencapai 6.000. Mereka menginap rata-rata satu hari hingga dua hari dan kebanyakan merupakan peserta grup bisnis,” ujar Manajer Humas Hotel Gumaya, Yulistra Ivo.

Kenaikan serupa juga dialami Hotel Pessona Semarang. Hotel yang merupakan bagian usaha PT Pengadaian itu, tingkat okupansinya juga mengalami kenaikan pada bulan November. Kenaikan itu dipicu adanya libur panjang atau long weekend pada bulan November.

“Okupansi di November ini mencapai 75%. Kenaikan dipicu banyaknya acara weekend,” tutur Manajer Humas Hotel Pessona Semarang, Twinika Satifa.

Advertisement

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng), tingkat hunian kamar di Jateng selama Oktober 2017 cenderung rendah dan berkisar di angka 48,01%. Tingkat okupansi di bulan Oktober itu lebih rendah dibanding September yang mencapai 49,45%. (Alif Nazzala Rizqi/JIBI/Bisnis)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif