News
Kamis, 7 Desember 2017 - 23:45 WIB

Presiden Palestina Sebut Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel Picu Perang Agama

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (Aljazeera.com)

Presiden Palestina menyebut pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel memicu perang agama.

Solopos.com, SOLO – Pejabat tinggi Palestina mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dalam pidatonya menyebut keputusan tersebut akan menyulut perang antarpenganut agama.

Advertisement

“Keputusan ini juga akan membantu organisasi ekstrimis melakukan perang antarpenganut agama yang akan membahayakan seluruh wilayah, yang akan membawa kita pada peperangan yang tidak akan pernah berakhir,” kata Mahmoud Abbas dalam pidatonya yang ditayangkan di televisi sesaat setelah pengumuman pengakuan AS atas Yerusalem, seperti dikabarkan CNN, Kamis (7/12/2017).

Keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dikatakan oleh Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina, Saeb Erekat, berarti AS tidak lagi berperan dalam upaya berdamaian dunia. Baca juga: RI Menilai Pidato Trump soal Yerusalem Merusak Proses Perdamaian

“Presiden Trump baru saja menghancurkan kemungkinan [perdamaian] dua negara,” kata Erekat yang juga merupakan negosiator uama Palestina, dalam sebuah pernyataan.

Advertisement

“Presiden Trump malam ini membuat kesalahan terbesar dalam hidupnya,” lanjutnya kepada Christiane Amanpour dari CNN.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, Rabu (6/12/2017), membalikkan kebijakan puluhan tahun Amerika Serikat dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menyatakan akan memulai proses untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Baca juga: Balas Pidato Trump, Putin Bakal Akui Yerusalem Ibu Kota Palestina

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif