Soloraya
Kamis, 7 Desember 2017 - 18:15 WIB

Bendung Karet Tirtonadi Solo Segera Punya Dermaga

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas menebang pohon beringin raksasa di TPU Putri Cempo karena dinyatakan terdapak proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3, Senin (4/12/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Dermaga akan dibangun di Bendung Karet Tirtonadi Solo.

Solopos.com, SOLO – Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) akan membangun sebuah dermaga di seputaran Bendung Karet Tirtonadi yang kini masih dalam proses pekerjaan.

Advertisement

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pengadaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3 (Kali Pepe Hulu) BBWSBS, Arlendovega Satria N., menyampaikan rencana pembangunan dermaga tersebut tidak terlepas dari usulan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang ingin menyediakan wahana wisata air di kawasan itu.

Dia menyampaikan dermaga bisa dimanfaatkan sebagai tempat tambatan kapal untuk wisatawan. “Ya memang ada permintaan dari Pemkot untuk penataan lanskap atau tata letak di wilayah bantaran Kali Anyar. Kami akan sediakan tanaman-tanaman, kemudian ada dermaga yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan wisata. Dermaga rencananya dibangun di hulu bendung atau di bawah bendung karet,” kata Vega saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (4/12/2017).

Vega menjelaskan konsep pembangunan dermaga oleh BBWSBS, yakni akan dibuat simpel. BBWSBS hanya akan menyediakan ruang datar agar orang bisa dengan mudah mengakses posisi kapal di sungai.

Advertisement

BBWSBS menyerahkan kewenangan kepada Pemkot jika ingin menderkorasi dermaga tersebut lebih megah atau meriah lagi. Dia menuturkan BBWSBS hanya akan membuat satu dermaga itu dalam pelaksanaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3.

“Kami akan membangun dermaga sederhana karena memang angaran juga terbatas. Fokus pekerjaan kami bukan saja menata lanskap wilayah bantaran Kali Anyar. Kami juga harus menggarap pekerjaan pembangunan bendung karet dan tebing Kali Pepe Hulu,” jelas Vega.

Vega menyebut penataan lanskap wilayah bantaran Kali Anyar hingga kini belum bisa dikerjaan karena terkendala dengan proses relokasi warga bataran oleh Pemkot yang berjalan lamban.

Advertisement

Dia menyebut, proyek tersebut sebenarnya bisa saja dikerjakan mulai 2017 ini jika Pemkot telah rampung menyelesaikan masalah relokasi warga di bantaran sungai. Vega mencatat persentase pekerjaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3 hingga kini baru mencapai 68%.

“Relokasi warga belum juga bisa diselesaikan Pemkot. Kami harus telebih dahulu menunggu proses itu selesai sebelum bisa melanjutkan pekerjaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3. Selain rumah warga, kami juga menunggu proses pemindahan dan penebangan pohon di wilayah terdampak proyek,” terang Vega.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Hasta Gunawan, sebelumnya mengizinkan BBWSBS menebang delapan dari 10 pohon besar di kompleks Tempat Permakaman Umum (TPU) Putri Cempo wilayah bantara Kali Anyar karena terdampak pelaksanaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3.

DLH bahkan siap membantu BBWSBS untuk menebang delapan pohon beringin berdiameter lebih dari 1 meter tersebut. Sedangkan dua pohon besar lain yang tumbuh di wilayah terdampak proyek BBWSBS diputuskan akan dipindah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif