News
Kamis, 7 Desember 2017 - 20:45 WIB

AS Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Menag Imbau Umat Islam Baca Doa Qunut

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Palestina tak ada di Google Map (Google Map)

Keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem menjadi ibu kota Israel mendapat kecaman dari berbagai dunia termasuk Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pengakuan sepihak tentang Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengimbau umat beragama memanjatkan doa agar pengakuan sepihak itu dianulir.

Advertisement

“Saya mengimbau umat beragama, khususnya umat Islam mendoakan agar pengakuan sepihak Amerika Serikat tersebut bisa dianulir oleh AS sendiri,” terang Menag usai mendampingi Presiden Joko Widodo menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia terhadap pengakuan sepihak AS di Istana Bogor, Kamis (7/12/2017), sebagaimana dilansir Kemenag.go.id. Baca juga: Dunia Kecam Keputusan AS Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel

“Bagi muslim, lakukan doa tersebut dengan melakukan qunut nazilah pada saat salat Jumat besok,” imbaunya lagi.

Menurut Menag, pengakuan sepihak itu sangat disesalkan dan Indonesia menolak tegas setiap upaya pengingkaran atas kesepakatan perdamaian. “Amerika mestinya sadar bahwa memindahkan ibukota Israel ke Yerusalem akan menciptakan konflik kian meluas. Kebijakan itu mengusik kedamaian dunia. Setiap umat beragama wajib menolaknya,” tandasnya.

Advertisement

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan sikap mengecam keras pengakuan sepihak AS tersebut dan meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Menurut Presiden, pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB yang Amerika Serikat menjadi anggota tetapnya serta bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia. Baca juga: Jokowi segera Bawa Aksi Donald Trump Soal Yerusalem ke Sidang OKI

“Saya dan rakyat Indonesia tetap konsisten untuk terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai dengan amanah Pembukaan UUD 1945,” tegas Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif