Jateng
Rabu, 6 Desember 2017 - 06:50 WIB

PERIKANAN JATENG : Konsumsi Ikan di Jateng Tak Penuhi Target

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga sedang menyantap makanan olahan ikan di halaman Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Minggu (3/12/2017). (JIBI/Bisnis/Alif N.R.)

Perikanan Jateng tak didukung konsumsi ikan masyarakat yang masih terbilang rendah.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) dinilai gagal mendorong pertumbuhan sektor perikanan di wilayahnya. Ini terbukti dengan masih rendahnya tingkat konsumsi masyarakat Jateng.

Advertisement

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sri Puryono, menyebutkan hingg kini tingkat konsumsi ikan masyarakat Jateng hanya berkisar 26.700 kg per kapita per tahun. Jumlah itu masih jauh di bawah target yang dicanangkan pemerintah pusat, yakni 31.000 kg per kapita per tahun.

“Tingkat konsumsi ikan di Jawa Tengah masih dibawah rata-rata target nasional. Di wilayah kita baru mencapai 26.000 kilogram per kapita per tahun di tahun 2016, bila dibanding target nasional seharusnya 31.000 kilogram per kapita per tahun,” ungkap Puryono saat perayaan Hari Ikan Nasional di Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Minggu (3/12/2017).

Kondisi itu pun membuat Pemprov Jateng melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jateng terus mengajak masyarakat untuk mengonsumsi ikan segar. Selain untuk mendongkrak tingkat konsumsi iklan, mengonsumsi iklan juga memiliki segudang manfaat karena rendah kolesterol dan kaya protein.

Advertisement

Puryono menyebutkan ikan segar yang dikonsumsi tiap hari mengandung protein hingga 13%. Selain itu, ikan segar juga memiliki kandungan kalsium yang banyak serta glukosa, vitamin B2, B1A, dan vitamin A.

“Selain itu, memakan olahan ikan tiap hari juga bisa mendongkrak perekonomian daerah,” terang Puryono.

Puryono menambahkan saat ini produksi ikan segar hasil budidaya di Jateng mencapai 452.000 ton. Sementara, untuk produksi ikan segar hasil penangkapan nelayan mencapai 40.000 ton.

Advertisement

“Sedangkan volume ekspornya baru mencapai 65.300 ton,” tutur Puryono.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Lalu Muhammad Syafriadi, mendorong peran aktif warganya untuk mendukung gerakan makan ikan nasional.

“Kami dari dinas kelautan terus melakukan berbagai macam upaya, salah satunya dengan menggandeng ibu-ibu PKK untuk mengampanyekan makan ikan di lingkungannya. Itu dilakukan agar konsumsi ikan semakin meningkat,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif