Soloraya
Selasa, 5 Desember 2017 - 19:15 WIB

THR Sriwedari Solo Dibongkar, Selamat Tinggal Kenangan...

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar wahana permainan di THR Sriwedari, Solo, Senin (4/12/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

THR Sriwedari Solo berhenti beroperasi sejak Senin (4/12/2017).

Solopos.com, SOLO — Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari resmi berhenti beroperasi, Senin (4/12/2017). Pembongkaran wahana permainan di taman hiburan yang sudah beroperasi sejak 32 tahun silam pun mulai dikerjakan.

Advertisement

Nino Ari Wibowo, 24, dengan mengenakan seragam wearpack komplet dengan masker dan pelindung mata sibuk mengelas besi jalur monorail. Satu per satu bagian besi pelat tebal dilas dan dipotong.

Sesekali Nino berhenti sambil menghela nafas. Pemotongan jalur monorail ini bukanlah hal mudah. Sebab jalur tersebut seluruhnya terbuat dari besi tebal yang pemotongannya hanya bisa dikerjakan dengan menggunakan alat las.

Kondisi jalur monorail di ketinggian 2,5 meter inipun mempersulit proses pembongkaran. Selama mengelas, ia harus jongkok di tiang penyangga jalur monorail.

Advertisement

“Paling sulit sendiri bongkar jalur monorail,” kata karyawan THR bagian teknisi ini ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin. (Baca: Akhir Ikon Kota Solo)

Nino tak sendiri, dibantu dua rekan teknisi lain dirinya mengerjakan pemotongan jalur monorail tersebut. Tak jauh dari lokasi itu, terlihat puluhan pekerja lain yang mulai membongkar wahana permainan di antaranya Sky Merry, Kiddy Rides, Ball Pool, Super Rally, Merry Go Round, Kiddy Boat, Mini Jet, Power Boat, Mini Coaster, Boom Boom Car, Mini Train dan lainnya.

Kuda-kudaan di komedi putar yang biasa tegak berdiri dan berputar tanpa kenal lelah kini sudah terbaring di tanah. Kapal di wahana Kiddy Boat juga telah lepas dari besi penambatnya. Para pekerja ini membongkar wahana permainan dengan ditemani musik dangdut koplo yang menggema di THR Sriwedari.

Waktu Sebulan

Advertisement

Pembongkaran wahana permainan tersebut dikerjakan seiring berhenti beroperasinya THR di Sriwedari. Dalam waktu sebulan kedepan wahana permainan harus sudah bersih dari lahan Sriwedari karena akan dilakukan penataan oleh Pemkot Solo.

“Sedih rasanya hari ini THR mulai tak beroperasi. Dan kami harus bongkar-bongkar,” kata dia.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) pun sudah di depan mata. Ia bakal kehilangan pekerjaan yang sudah ditekuni hampir enam tahun ini. Padahal ia menjadi tulang punggung bagi keluarganya. (Baca: Malam Terakhir Sriwedari)

“Saya belum punya bayangan mau ke mana setelah ini [THR berhenti beroperasi],” kata bapak satu anak ini.

Advertisement

Kesedihan sama juga dirasakan karyawan lain, Triyanto, 30. Bapak tiga anak ini harus kehilangan mata pencahariaan. Apalagi ia merasa waswas dengan statusnya yang hanya karyawan kontrak.

“Saya tidak tahu, dapat pesangon atau tidak karena sampai sekarang belum dibahas,” tuturnya.

Saat ini, Triyanto masih diminta tetap masuk bekerja untuk membantu proses pembongkaran. Usai pembongkaran pun, ia belum berpikir akan ke mana dan mencari pekerjaan apa. “Saiki dijalani saja. Nanti dipikir nanti,” katanya.

Seiring tutupnya THR Siwedari berimbas terhadap ratusan pegawai yang diberhentikan. Perpisahan karyawan THR Sriwedari telah dilakukan pada Minggu (3/12/2017) malam.

Advertisement

Seluruh karyawan berkumpul menggelar doa bersama dan potong tumpeng. Spanduk perpisahan terpasang di beberapa sudut. Di panggung utama terpasang spanduk ucapan terima kasih.

“Matur Nuwun Warga Solo Sudah Memberi Tempat Kepada Kami Selama 32 Tahun Ini. Semoga THR Selalu Di Hati Mohon Doa Restu dan Sampai Jumpa Lagi.”

Pindah Lokasi

Pindah Lokasi

Manajer Operasional THR, Iwan Siswanto di sela memantau pembongkaran wahana permainan mengungkapkan, THR terakhir beroperasi Minggu malam. Selanjutnya dilakukan pembongkaran seluruh wahana permainan yang ditargetkaan selesai 31 Desember.

Advertisement

Pekerja membongkar wahana permainan di THR Sriwedari, Solo, Senin (4/12/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Pembongkaran melibatkan pekerja THR Sriwedari, selanjutnya wahana tersebut disimpan di Gudang wilayah Solo Baru, Sukoharjo. (Baca: Lirik Kas Luar Solo)

“Pembongkaran sudah dimulai sejak November lalu dan kami targetkan 31 Desember sudah bersih,” katanya.

Direktur PT Smart Solo selaku pengelola THR Sriwedari, Sinyo Sujarkasi memastikan tempat hiburan yang telah berusia 32 tahun ini akan beroperasi kembali tepat di tanggal hari jadinya pada 31 Maret 2018.

Lokasi tanah kas desa di wilayah Gentan, Kabupaten Sukoharjo dibidik sebagai bakal calon THR reborn. Sinyo pun mengaku kini tinggal menunggu surat jawaban dari Bupati Sukoharjo ihwal rencana operasional THR Reborn di Gentan.

“Kami sudah kirim surat ke sana [Bupati Sukoharjo] tinggal tunggu jawaban dari sana,” kata Sinyo yang mengaku juga tengah menjajaki lokasi lain. (Baca: Tanggapan Bupati Sukoharjo)

Namun Sinyo enggan membeberkannya. Pihak manajemen THR tidak ingin gegabah dalam menetapkan lokasi operasional THR reborn. Ada beberapa pertimbangan dalam menetapkan lokasi itu, salah satunya berada di kawasan strategis yang tidak terlalu jauh dari Solo.

Lokasi itu juga dinilai mampu menyedot pengunjung datang ke THR. Apalagi investasi yang dibutuhkan agar THR beroperasi kembali tidak sedikit. Diperkirakan nilai investasi itu menelan dana hingga Rp50 miliar lebih.

“Jadi minimal lokasinya tidak mengecewakan orang banyak lah dan bisa ramai,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif