Soloraya
Selasa, 5 Desember 2017 - 11:15 WIB

Kenaikan Tarif Tiket Pesawat Dorong Inflasi Solo November 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (academyft.com)

Inflasi Solo dipengaruhi tarif tiket pesawat terbang.

Solopos.com, SOLO — Mobilitas masyarakat menggunakan pesawat kian tinggi. Hal ini terlihat dari semakin seringnya transportasi angkutan udara menyumbang inflasi Kota Solo. November ini, angkutan udara menjadi penyumbang inflasi paling tinggi.

Advertisement

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta/Solo, R. Bagus Rahmat Susanto, menyampaikan tarif angkutan udara naik 5,07% sehingga menyumbang inflasi 0,05%. Kenaikan ini salah satunya dipicu gawe besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilaksanakan pada awal November 2017. Pada saat itu, seluruh tiket dari dan menuju Solo diburu yang berpengaruh terhadap tarif maskapai yang tinggi.

Bagus menjelaskan pelaksanaan mantu Jokowi yang terjadi di pekan pertama November yang dibarengi saat pelaksanaan survei membuat bobotnya tinggi dalam menyumbang inflasi. Apalagi tarif pesawat udara memiliki bobot cukup tinggi, yakni 0,95%. Hal ini karena mobilitas masyarakat semakin tinggi. Pesawat udara pun tidak lagi dinilai sebagai transportasi mahal.

Inflasi Solo November 0,15% lebih tinggi dari Oktober yang hanya 0,01% tapi lebih rendah jika dibandingkan November tahun lalu yang mencapai 0,60%,” ungkap Bagus kepada wartawan di kantornya, Senin (4/12/2017).

Advertisement

Elpiji pun terpotret mengalami kenaikan 1,42% sehingga menyumbang inflasi 0,03% karena adanya kenaikan harga elpiji 3 kilogram (kg) yang mencapai lebih dari Rp20.000/tabung. Inflasi ini juga ditunjang oleh sejumlah volatile food atau harga bergejolak dari komoditas pangan yang merangkak naik. Telur ayam ras, bawang merah, dan bawang putih menjadi salah penyumbang inflasi dengan sumbangan 0,01%-0,04%.

Meski begitu, kelompok bahan makanan secara umum menyumbang deflasi 0,01%. Hal ini karena wortel, daging ayam ras, sawi hijau, cabai rawit, kacang panjang, dan minyak goreng mengalami penurunan harga.

Meski begitu, Bagus mengingatkan untuk memperhatikan telur ayam ras dan daging ayam ras yang mulai ada tren kenaikan di akhir bulan lalu yang berpotensi memicu inflasi Desember. Apalagi bulan ini ada libur panjang Natal dan Tahun Baru yang biasanya memicu kenaikan harga. Penyumbang paling tinggi pada November adalah kelompok makanan jadi, minnuman, rokok, dan tembakau, yakni 0,09%.

Advertisement

Kepala Seksi Analisa Harga dan Pasar Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta, Doni Kuswardono, mengatakan cadangan beras saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Gejolak harga beras yang terjadi saat ini dinilai masih dalam batas normal.

Raihan inflasi November ini membuat inflasi Solo year to date (ytd) atau dari Januari-November sebanyak 1,99% sedangkan secara year on year (yoy) atau dari tahun lalu sebanyak 2,29%. Oleh karena itu, hingga akhir tahun diprediksi inflasi berada di bawah target pemerintah 4% plus minus satu.

Inflasi Solo sebanyak 0,15% tersebut merupakan inflasi paling rendah di Jawa Tengah yang disusul Tegal (0,28%), Semarang (0,30%), Kudus (0,35%), serta Cilacap dan Purwokerto yang sama-sama mengalami inflasi 0,39%.

Lebih lanjut, Bagus mengatakan mulai bulan ini hingga setahun ke depan akan dilakukan survei biaya hidup yang akan dilakukan kepada sekitar 1.600 rumah tangga yang dibagi setiap empat bulan sekali. Hasil survei tersebut akan digunakan untuk menghitung indeks harga kebutuhan (IHK) pada pertengahan 2019. Survei baru ini dilakukan karena pola konsumsi masyarakat berubah sehingga dasar penghitungan inflasi harus menyesuaikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif