Jogja
Selasa, 5 Desember 2017 - 10:55 WIB

Ada Banjir dan Tanah Longsor, Banyak Wisatawan Emoh ke Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan pengunjung terlihat memadati kawasan Pantai Baron saat pelaksanaan tradisi padusan, Minggu (5/6/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Jumlah kunjungan wisata pada saat libur panjang kemarin menurun derastis jika dibandingkan pada saat libur panjang sebelumnya

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jumlah kunjungan wisata pada saat libur panjang kemarin menurun derastis jika dibandingkan pada saat libur panjang sebelumnya. Adanya bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Gunungkidul dinilai sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisata.

Advertisement

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan selama libur sejak Jumat (1/12/2017) hingga Minggu (3/12/2017) hanya ada sekitar 20.000 wisatawan yang ke Gunungkidul. Padahal jika dibanding dengan libur akhir pekan biasa pada Sabtu dan Minggu, rata-rata ada 30.000 wisatawan yang ke Gunungkidul.

“Memang ada pengaruhnya [bajir dan tanah longsor] membuat kunjungan wisata menurun cukup lumayan. Pendapatan yang masuk hanya Rp170 juta, padahal untuk libur akhir pekan biasanya sekitar Rp200 juta,” kata dia kepada wartawan, Senin (4/12/2017).

Adanya penurunan kunjungan tersebut diakuinya lantaran terdapat sejumlah objek yang ditutup karena terdampak banjir. Sejumlah objek wisata yang sempat ditutup diantaranya adalah Air Terjun Sri Getuk, Gua Pindul, Kali Suci, dan Gua Jomblang, dan Gua Ngringrong.

Advertisement

“Untuk Gua Pindul dan Gua Jomlang baru dibuka Sabtu [2/12/2017] kemarin. Tapi kalau Air Terjun Sri Gethuk dan Kali Suci sampai saat ini masih belum dibuka karena masih dalam tahap pemulihan,” ujarnya.

Sementara itu untuk objek wisata pantai yang juga terdampak banjir dan longsor yakni Pantai Wediombo, Pantai Nampu dan Pantai Baron. Untuk Pantai Wediombo dan Nampu saat ini akses jalan masih tertutup karena longsor. Sedangkan di Pantai Baron, bibir pantai tergerus aliran sungai hingga membayakan bagi pengunjung, sehingga saat ini ditutup.

Untuk kembali memulihkan sejumlah objek wisata yang terdampak bencana kini pihaknya masih mendata lokasi wisata yang perlu pembenahan. “Destinasi perlu pembenahan atau rehabilitasi, saat ini pemkab baru melakukan pendataan, apakah destinasi wisata itu perlu pembenahan atau ada alternatif lain yang perlu kita rumuskan lebih lanjut,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif