Jogja
Senin, 4 Desember 2017 - 20:10 WIB

Rekam Jejak Ekonomi Jokowi Dibedah di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Buku Jokowinomics: Sebuah Paradigma Kerja (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Buku Jokowinomics dibedah.

Harianjogja.com, JOGJA–Buku berjudul Jokowinomics: Sebuah Paradigma Kerja akan dibedah dan didiskusikan oleh sejumlah tokoh ekonomi dan akademisi pada Selasa (5/12/2017).

Advertisement

Diskusi buku yang diluncurkan perdana di Jogja ini akan digelar di Ruang Seminar Soetopo Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Jogja. Elaborasi buku setebal lebih dari 300 halaman itu melibatkan narasumber yang bersinggungan langsung dengan kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga didapatkan gambaran yang lebih terang mengenai istilah Jokowinomics tersebut.

Pembicara yang hadir diantaranya adalah Arief Budisusilo selaku Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Group of Media, Direktur Kepatuhan Hukum dan Hubungan Antarlembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Bayu Wahyudi, Direktur Keuangan PT Wika Beton Muhammad Syafii, Direktur Utama Bank BPD DIY Bambang Setiawan serta Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Tri Agus Susanto.

Advertisement

Pembicara yang hadir diantaranya adalah Arief Budisusilo selaku Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Group of Media, Direktur Kepatuhan Hukum dan Hubungan Antarlembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Bayu Wahyudi, Direktur Keuangan PT Wika Beton Muhammad Syafii, Direktur Utama Bank BPD DIY Bambang Setiawan serta Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Tri Agus Susanto.

Ketua Panitia Bedah Buku Jokowinomics, Laila Rochmatin mengatakan masing-masing narasumber akan berbicara sesuai dengan latar belakang mereka masing-masing.

“Pak Bayu akan bicara tentang BPJS Kesehatan karena itu salah satu program unggulan Presiden Jokowi. Direktur Wika akan berbicara tentang infrastruktur karena pembangunan infrastruktur adalah salah satu program prioritas pemerintah saat ini. Kalau Pak Bambang akan bicara tentang kebijakan Jokowi ketika didilokalkan,” kata Laila di Griya Harian Jogja, Senin (4/12/2017).

Advertisement

Karya ini mencoba mengulas Jokowinomics dari berbagai matra dan sektor, tapi dengan penekanan pada aspek ekonomi dan bisnis. Buku ini merupakan buah dari sebuah laporan jurnalistik, dan sama sekali tidak dimaksudkan menggunakan pendekatan akademis yang ketat.

Dalam buku itu disebutkan, Jokowi yang semenjak bertahta disibukkan dengan berbagai urusan menangkis persepsi negatif tentang perekonomian, percaya bahwa Indonesia membutuhkan mesin pertumbuhan ekonomi yang baru.

Lokomotif pertumbuhan digeser dari konsumen ke produksi. Kebijakan yang tak populis pun diambil; subsidi bahan bakar minyak (BBM) dicabut dan anggaran dialihkan ke pembangunan infrastruktur. Urusan infrastruktur memang jadi pencapaian paling terlihat dari pemerintahan saat ini.

Advertisement

Wilayah pinggiran mulai diperhatikan karena mantan Wali Kota Solo, itu percaya pembangunan infrstruktur yang lambat di luar Jawa akan menghambat potensi daerah.

Hingga tahun ketiga pemerintah juga sudah menerbitkan 16 paket kebijakan ekonomi. Hampir semua paket itu ujungnya adalah deregulasi dan debirokratisasi yang ditujukan untuk mengurai kebuntuan dan fenomena bottleneck yang menghambat bisnis.

“Dengan acara bedah buku ini kami tidak bermaksud mempromosikan keberhasilan pemerintahan saat ini. Tapi kami lebih menyediakan ruang berdialektika untuk mendiskusikan berbagai kebijakan yang telah diambil Jokowi dalam bidang ekonomi,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif