Jogja
Senin, 4 Desember 2017 - 18:20 WIB

Kantor Pelayanan Bank Masih Diperlukan untuk Daerah Pelosok

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Era digitalisasi yang kian bertumbuh membuat industri perbankan berbenah sistem pelayanan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah

Harianjogja.com, JOGJA-Era digitalisasi yang kian bertumbuh membuat industri perbankan berbenah sistem pelayanan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah.

Advertisement

Akibatnya, pengurangan atau pembatasan kantor cabang pelayanan mulai banyak dilakukan. Namun di daerah pengembangan kantor pelayanan masih dinilai penting dalam menjangkau wilayah yang sulit akses internet.

Direktur Utama PT Bank BPD DIY, Bambang Setiawan mengatakan generasi masa kini yang terdiri generasi X, generasi milenial maupun generasi Y mulai semakin dimudahkan dengan teknologi.

Bahkan, pengembangan teknologi perbankan saat ini semakin memberikan kemudahan pelayanan, di mana tak lagi perlu datang ke bank untuk mengakses layanan keuangan.

Advertisement

“Namun, saat ini kalau kami melihat di Jogja masih lebih tertarik atau mengutamakan layanan tatap muka. Sehingga mau tidak mau, keberadaan kantor pelayanan masih sangat dibutuhkan,” ujar Bambang, Minggu (3/12/2017).

Bambang tak menampik, seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin memudahkan pelayanan, semakin mengurangi peran tenaga manusia. Oleh karenanya, pengembangan kantor cabang dengan kapasitas besar ke depannya mungkin tidak lagi dibutuhkan.

“Kalau di kami [BPD DIY] pengembangan kantor cabang pelayanan masih akan tetap ada, terutama untuk daerah pelosok yang masih sulit dijangkau sinyal internet,” imbuh Bambang.

Advertisement

Sementara itu, Pemimpin Wilayah BRI Jogja, Andik Eko Putro menambahkan adanya pergeseran pelayanan dari konvensional ke digital memang akan dialami semua perbankan. Sejalan dengan perkembangan teknologi digital di dunia perbankan ini juga turut membuat bank umum nasional ini melakukan pengembangan inovasi pelayanan.

“Seperti layanan pengajuan kredit yang dulu pemrosesan aplikasi membutuhkan waktu sampai tujuh hari, dengan inovasi teknologi yang ada membuat layanan itu cukup dilakukan dalam hitungan jam maupun menit,” ungkap Andik.

Upaya meringkas pelayanan dengan sistem modifikasi ini tentunya akan memberikan dampak pada pelayanan yang ada di kantor cabang. Andik memaparkan ke depan penambahan kantor memang tidak akan dilakukan. Akan tetapi, yang akan dilakukan ke depan oleh BRI yakni dengan menggabungkan beberapa unit kerja.

“Seperti menggabungkan Teras BRI dengan kantor pelayanan, karena banyak layanan di unit kerja ini sudah bisa diakses lewat gadget. Sekarang ini, kami merasakan jika semakin sedikit orang yang datang ke bank. Sudah mulai berkurang, terutama di kota besar, karena kebanyakan sudah sangat familiar pada mobile banking dan internet banking,” imbuh Andik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif