Jogja
Minggu, 3 Desember 2017 - 17:20 WIB

UII All Out Bantu Korban Badai Cempaka

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor UII Nandang Sutrisno (kiri) dan Wakil Rektor III Agus Taufiq saat memberikan keterangan pers terkait bantuan yang diberikan kepada korban bencana alam, Sabtu (2/12/2017). (Harian Jogja/Sunartono).

Bantuan yang diberikan dalam tiga tahapan, pada jangka pendek, menengah, dan panjang

Harianjogja.com, JOGJA-Universitas Islam Indonesia (UII) mengerahkan dosen dan mahasiswa dalam membantu penanganan dampak Badai Cempaka yang berada di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Selain memberikan bantuan pada saat darurat bencana, UII juga akan memberikan sumbangsih dalam pemulihan pascabencana dengan melibatkan para ahli.

Advertisement

Rektor UII Nandang Sutrisno menjelaskan, pihaknya menerjunkan banyak tim dari dosen dan mahasiswa dalam menangani bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Bantuan yang diberikan dalam tiga tahapan, pada jangka pendek, menengah, dan panjang. Hal ini mengingat dalam beberapa kali penanganan bencana pada awal banyak bantuan, tetapi setelah pekan-pekan berikutnya sudah tidak ada bantuan lagi.

“Bantuan yang diberikan tidak sebatas sekali kunjungan lalu selesai. Tahap pertama adalah SAR, sejak pascakejadian tim dari UII sudah di lapangan untuk membantu identifikasi, evakuasi, dan penyelamatan korban,” terangnya dalam konferensi pers di Ruang Sidang Lantai Dua, Kampus UII Jalan Cik Di Tiro, Jogja, Sabtu (2/12/2017).

Nandang mengatakan, pada tahapan SAR itu, pada Rabu (29/11), UII telah mengirim personel ke Selopamioro dan Jejeran Bantuk, kemudian Kamis (30/11), ada belasan personel dikerahkan untuk membanti di Desa Dadirejo, Bagelen, Purworejo dan di hari yang sama dikirim tim ke Srimulyo, Piyungan, Bantul.

Advertisement

Kemudian bantuan tahap kedua, lanjutnya, yaitu assessment sebagai dasar memberikan layanan medis, psikologis dan distribusi bantuan logistik kepada para korban. Karena setelah korban dievakuasi maka kebutuhan seketika untuk makan, minum, pakaian harus tercukupi. Pada tahap ini, pihaknya telah mengirim tim bantuan medis mahasiswa (TBMM) Fakultas Kedokteran UII dengan melibatkan empat orang dokter di Posko Kebon Agung Imogiri, Bantul.

Di Imogiri tim banyak menemukan korban terserang penyakit, seperti tinea cruris dan dermatitis kontak alergi. Adapun obat yang paling banyak dibutuhkan para korban banjir tersebut adalah salep ketokonazol, paracetamol dan meloxicam. “Di Imogiri ini, tim FK UII membagi menjadi kelompok kecil agar dapat berkeliling pada warga yang kesusahan mencapai posko utama,” tegas Nandang.

Selain itu, tim FK UII jug memberikan bantuan bagi para korban di Pacitan, Jawa Timur. Penanganan fokus pada beberapa korban di wilayah Ngaglik, Pacitan, seperti di Ponpes Tremas terdapat 3.500 santri yang terdampak banjir. Penyakit yang banyak dikeluhkan, lanjutnya, seperti ISPA, diare, kutu air, dan gatal-gatal.

Advertisement

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, Alumni, dan Keagamaan UII Agus Taufiq menambahkan, pada tahap ketiga adalah pemulihan bencana agar bantuan tidak terfokus di tahap awal. Padahal, korban yang kategori luka berat, kehilangan harta kekayaan, dan tempat tinggal justru memerlukan pemulihan. Pihaknya akan menerjunkan tim dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII, khusus untuk bantuan infrastruktur.

“Kemudian ada tim psikologi akan membantu penanganan trauma yang aktivitasnya akan dikawal Unit Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa UII. Untuk tahap recovery ini, kami masih menunggu informasi dari BMKG DIY dan BPBD DIY, prinsipnya bantuan akan diberikan sampai seluruhnya tertangani,” tegas dia.

Meski tidak menyatakan secara nominal anggaran yang disiapkan untuk mendukung penanganan korban bencana, Agus menegaskan, paling tidak ada nilai kisaran ratusan juta rupiah sudah disiapkan universitas. Dana itu untuk membantu penanganan bencana akibat Badai Cempaka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif