Jogja
Jumat, 1 Desember 2017 - 21:20 WIB

Perjalanan Umrah Sagiran Menjadi Istimewa, Ia Memberi Nama Baru untuk Seorang Mualaf

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perjalanan umrah Latifa Haramain dan Jannah Firdauz. (Foto Istimewa)

Perjalanan umrah Latifa Haramain dan Jannah Firdauz periode 25 Nopember -3 Desember 2017 dengan pembimbing Sagiran dan Tri Ermin Fadhlina menjadi istimewa

Harianjogja.com, JOGJA- Perjalanan umrah Latifa Haramain dan Jannah Firdauz periode 25 Nopember -3 Desember 2017 dengan pembimbing Sagiran dan Tri Ermin Fadhlina menjadi istimewa karena ada peristiwa pemberian nama baru kepada Antonius Nugroho menjadi Muhammad Atho’illah di sekitaran Jabal Rahmah.

Advertisement

“Hidayah itu datang kepada Antonius Nughroho sehingga tiba-tiba ingin mendekat kepada Allah dan berazzam ikut umrah bersama 70 jamaah periode ini,” kata Lia Anfalia Latifa Haramian, kepada Harianjogja.com, Jumat (1/12/2017)

Sementara itu, Sagiran sangat berharap setiap muslim di Indonesia bercita-cita untuk pergi ke tanah suci. “Ke tanah suci adalah saat paling berharga, jadikanlah kesempatan di sana sebagai titik balik metamorfotosis hidup kita, karena benar-benar kita semua akan menghadap-Nya” kata dokter ahli bedah Kepala Leher di Indonesia ini.

“Saatnya kita mensyukuri seluruh nikmat yang Allah karuniakan kepada kita sebab sehebat apapun kita, saatnya kita menghinakan diri di hadapan Sang Khaliq, pencipta seluruh kemuliaan,” lanjutnya.

Advertisement

Dokter Sagiran didampingi beberapa dokter dan tenaga medis yang juga ustadz merasakan syukur karena beberapa jamaah yang sakit dan bahkan harus cuci darah tetap bisa nyaman beribadah.

Di Mekah maupun di madinah, mereka tetap enjoy mengikuti city tour termasuk mengunjungi museum dan perpustakaan terbesar dan terlengkap.

Siti Bandiyah seorang jamaah asal Terban Jogja mengaku sangat bersyukur dapat sukses melaksanakan umroh. Apalagi, ia melaksanakan nadzar mendoakan almarhum suami di tanah suci.

Advertisement

“Saya hanya dagang warung kelontong kecil di kampung, rasanya nggak mungkin bisa ke tanah suci tapi karena semangat dan keinginan yang sangat besar, Allah mengabulkan dan saya bersyukur,” kata Siti Bandiyah haru.

Pada bagian lain Dokter Sagiran berharap setiap orang yang kembali dari tanah suci,memiliki perubahan sikap dan akhlaq yang baik dan menjadi tauladan untuk keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

“Ke tanah suci juga dalam rangka merevolusi mental agar selalu menjadi sosok pribadi muslim yang migunani,” pesannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif