News
Jumat, 1 Desember 2017 - 06:35 WIB

Masyarakat Soloraya Masih Kesulitan Dapat Gas Melon, Pertamina Evaluasi Pola Pengiriman

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pertamina akan mengevaluasi pola pengiriman gas melon dari agen ke pangkalan.

Solopos.com, SOLO — Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV akan melakukan evaluasi pola pengiriman agen ke pangkalan seiring masih sulitnya masyarakat memperoleh elpiji 3 kilogram (kg) meski sudah ada penambahan 20.000 tabung.

Advertisement

Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamina MOR IV, Adeka Sangtraga Hitapriya, menilai adanya keluhan kesulitan memperoleh elpiji bersubsidi di beberapa wilayah karena distribusi yang kurang merata. Dia menilai ada kemungkinan frekuensi pengiriman suplai dari agen ke pangkalan di daerah perbatasan tidak sering. (baca: Solo Digelontor 15.000 Tabung Elpiji Melon selama Sepekan)

Selain itu, akan dievaluasi pula mengenai jumlah tabung di pangkalan karena ada beberapa pangkalan yang pasokan tabungnya terbatas. “Akan ada sinkronisasi jadwal pengiriman agen, khususnya di daerah perbatasan supaya dari masing-masing wilayah melakukan distribusi di jadwal yang bersamaan untuk menghindari adanya spekulan atau pengecer yang ingin menimbun. Selain itu, nanti juga akan dirumuskan untuk menjaga pasokan apakah menambah frekuensi distribusi atau meminta pangkalan untuk menambah pasokan,” kata Adeka kepada Solopos.com, Rabu (29/11/2017).

Dia menilai tidak ada yang bisa membendung mobilitas masyarakat di daerah perbatasan sehingga tidak jarang masyarakat suatu daerah membeli di daerah lain. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah perbaikan pola penjualan dari pangkalan supaya tidak terlalu banyak menjual ke pengecer karena tergiur profit sesaat. (Baca: Pertamina Tambah Pasokan 5.000 Tabung Elpiji 3 Kg untuk Petakan Kelangkaan)

Advertisement

Menurut dia, jika pola penjualan pangkalan tidak berubah, berapa pun elpiji 3 kg yang digelontorkan tidak akan cukup. Dia berharap masyarakat juga ikut membantu mengawasi dan melaporkan pangkalan yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik, seperti terlalu banyak menjual gas melon ke pengecer atau menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp15.500.

Sebelumnya Pertamina telah menggelontorkan 4.000 tabung-5.000 tabung elpiji 3 kg ke Solo melalui 11 agen. Selain itu, Pemkot Solo pun meminta ada tambahan penyaluran elpiji sebanyak 15.000 tabung pada Rabu-Selasa (22-28/11/2017). Namun demikian, masyarakat tetap ada yang mengeluh sulit mendapat elpiji.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif