News
Jumat, 1 Desember 2017 - 21:10 WIB

Dilarang Nonton Tim Asuhannya, Pelatih Thailand Menyamar Jadi Perempuan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatih Thailand memakai jilbab (Twiter)

Aturan Pemerintah Iran melarang pria menonton olahraga yang dilakukan perempuan.

Solopos.com, TEHERAN – Sudah menjadi naluri seorang pelatih untuk mendampingi dan memandu tim yang ia latih. Namun apa jadinya saat sebuah negara melarang pelatih berjenis kelamin laki-laki untuk mendampingi tim perempuan yang dilatihnya?

Advertisement

Menyamar menjadi perempuan bisa jadi pilihan. Peristiwa pelatih menyamar jadi perempuan benar-benar terjadi belum lama ini. Tepatnya di kejuaraan Kabaddi Asia 2017 yang digelar di Gorgan, Iran.

Kabaddi merupakan olahraga asal India. Olahraga ini terdiri dari tujuh pemain, satu penyerang dan sisanya bertahan. Penyerang harus bisa menandai pemain lawan tanpa dihentikan pemain bertahan. Poin dihitung dari banyaknya pemain lawan yang ditandai penyerang.

Tak seperti kejuaraan sebelumnya, Pemerintah Iran memberlakukan aturan pertandingan perempuan tidak boleh ditonton oleh lawan jenis. Aturan itu juga berlaku untuk pelatih.

Advertisement

Dilansir Times of India, Kamis (29/11/2017), pria yang diduga pelatih Thailand tertangkap kamera memakai kain penutup kepala yang dibentuk mirip kerudung. Foto tersebut menyebar di media sosial. Tampak pria tersebut duakali menyamar menjadi perempuan. Dalam foto pertama, pria yang memakai jaket berbendera Thailand itu memakai kain mirip handuk sebagai kerudung. Di foto kedua, dia tertangkap kamera memakai kain hitam.

Peristiwa itu membuat federasi olahraga Iran buka suara. Dalam keterangan yang dikutip Times of India, tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan dan melanggar aturan tuan rumah. Pemerintah Republik Iran melarang laki-laki dan jurnalis menghadiri kompetisi olahraga yang diikuti perempuan.

“Pelatih Thailand harus meminta maaf karena tindakannya termasuk pelecehan terhadap perempuan,” ungkap juru bicara Federasi Olahraga Thailand, Abuzar Markalai.

Advertisement

 

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif