News
Kamis, 30 November 2017 - 17:30 WIB

Ramai Sowan ke Istana, Golkar Disarankan Jadikan Jokowi Ketua Umum

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi dan Ketua DPR Setya Novanto berbuka puasa bersama di rumdin Ketua DPR, kompleks Widya Chandra, Jakarta, Senin (5/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Ada saran untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketum Golkar menggantikan Setya Novanto yang digoyang karena kasus korupsi e-KTP.

Solopos.com, JAKARTA — Pakar hukum tata negara, Margarito Khamis, menyarankan agar Partai Golkar meminta Presiden Jokowi menjadi ketua umum partai. Alasannya, para kader DPP dan DPD Golkar memilih berkonsultasi dengan sang presiden ketimbang dengan para petinggi partai itu.

Advertisement

Saran yang agak nyeleneh tersebut disampaikan Margarito dalam diskusi di Gedung DPR bersama Ketua DPD Partai Golkar NTT, Melky Laka Lena, Kamis (30/11/2017). Anggota DPR Ahmad Baidowi dari Fraksi PPP dan Yandri Susanto dari PAN juga hadir dalam diskusi itu.

Menurutnya, Partai Golkar terlihat lemah sejak kasus korupsi Ketua Umum Setya Novanto memunculkan persoalan kepemimpinan di partai tersebut. Sebagian kader menginginkan dilakukan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Novanto, sedangkan sebagian lainnya mempertahankannya dengan mendukung Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar.

“Kalau 18 Ketua DPD [Dewan Pimpinan Daerah] datang hari ini ke Presiden Jokowi, sekalian saja Presiden Jokowi dijadikan Ketua Umum Golkar. Idrus Marham juga sowan ke Jokowi. Ini meperlihatkan partai ini payah, bukannya lapor ke ketua umum,” ujarnya dalam diskusi yang dilaksanakan Bagian Pemberitaan DPR tersebut.

Advertisement

Lebih jauh Margarito mengatakan usulannya tersebut bisa dianggap serius mengingat Presiden Jokowi bukanlah ketua umum partai maupun pengurus atau fungsionaris PDIP. Seandainya hal tersebut melanggar AD/ART Partai Golkar, Margarito mengatakan bahwa dalam Munaslub hal itu bisa diubah. Baca juga: Ingin Gantikan Setya Novanto, Airlangga Hartarto Klaim Direstui Jokowi.

Margarito menyebut ada semacam kegamangan di tubuh Partai Golkar sehingga cenderung minta petunjuk kepada presiden seperti di zaman Orde Baru. Kalau demikian, ujarnya, solusinya adalah menjadikan Jokowi sebagai ketua umum sehingga partai tersebut langsung disebut sebagai partai berkuasa.

“Demi Golkar, demi bangsa, jadikan saja Jokowi ketua umum Golkar,” ujarnya.

Advertisement

Fenomena ketua umum dari luar kader partai pernah terjadi pada Partai Hanura. Ketua Umum Oesman Sapta Odang sebelumnya disepakati menjadi ketua umum menggantikan Jenderal Wiranto meski belum pernah menjadi kader. Kejadian yang sama juga terjadi pada Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang mengangkat Hendro Priyono sebagai ketua umum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif