Jogja
Kamis, 30 November 2017 - 08:20 WIB

BADAI CEMPAKA : Sekolah Kebanjiran, UAS Boleh Diundur

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Sejumlah sekolah yang terkena dampak banjir diperbolehkan mengundur pelaksanaan ujian akhir semester

Harianjogja.com, JOGJA – Sejumlah sekolah yang terkena dampak banjir diperbolehkan mengundur pelaksanaan ujian akhir semester yang dijadwalkan berlangsung pada pekan pertama bulan Desember 2017. Disdikpora DIY masih berupaya menginventarisasi jumlah kerugian fasilitas sekolah yang rusak akibat banjir di berbagai daerah di DIY.

Advertisement

Baca juga : BADAI CEMPAKA : Banyak Jalan Putus, Puluhan Sekolah di Bantul Diliburkan

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, berdasarkan pantauan dan laporan dari lapangan, sejumlah sekolah yang terdampak banjir sudah mulai surut.

Meski demikian, ada beberapa sekolah yang terendam banjir paling parah adalah SMK N Tanjungsari, SMKN Rongkop dan SMKN Temon serta sejumlah SMP dari berbagai daerah di DIY.

Advertisement

Pihaknya sudah menyampaikan kepada sekolah yang terkena banjir agar tidak memaksakan diri untuk tetap melanjutkan proses pembelajaran. Terutama jika situasi dan kondisi di sekitar sekolah tidak memungkinkan melakukan proses pembelajaran, seperti banyaknya jalan yang terputus dan lainnya.

“Semua sekolah rata-rata sudah surut, kalau di SMK Tanjungsari karena memang ada di titik cekungan [sehingga belum surut]. Kemudian yang kemasukan air atau banjir seperti di SMK Temon, SMK Rongkop itu paling parah,” terang Baskara Aji, Rabu (29/11/2017).

Terkait pelaksanaan UAS yang sudah dekat, ia meminta kepada sekolah untuk memusyawarahkan secara bijak dengan seluruh perangkat sekolah dan stakeholder terkait. Aji meyakini setiap kepala sekolah bisa menilai kondisi sekolah masing-masing yang terkena banjir.

Advertisement

Jika tidak memungkinkan, maka pelaksanaan UAS bisa diundur dan dijadwalkan ulang. Mengingat saat ini jelang pelaksanaan UAS mulai dari SD, SMP, SMA/SMK.

“Sudah saya sampaikan ke sekolah, soal penilaian akhir, sekolah tidak usah memaksakan diri, anak harus masuk jika situasi belum memungkinkan, bisa dilakukan pembersihan lumpur dulu. Perlu dimusyawarahkan untuk ditunda ujian sekolah dan dijadwalkan ulang,” kata dia.

Ia menambahkan, dari pendataan sementara, total ada sekitar 30 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan di lima kabupaten/kota di DIY yang terendam banjir. Pihaknya tengah melakukan pendataan sejumlah kerusakan dan total kerugian yang diakibatkan banjir di sekolah-sekolah DIY. Tetapi, Aji menegaskan, kerusakan lebih banyak pada fasilitas seperti komputer, meja kursi dan perlengkapan lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif