Jogja
Kamis, 30 November 2017 - 16:20 WIB

BADAI CEMPAKA : Apa Solusi untuk Banjir di SMKN Tanjungsari?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SMKN 1 Tanjungsari mengevakuasi perabot dan arsip sekolah di Desa Kemadang, Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, DI. Yogyakarta, Selasa (28/11/2017). (Desi Suryanto/JIB/Bisnis)

Badai cempaka berakibat pada banjir di SMK Gedangsari Gunungkidul

Harianjogja.com, JOGJA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan tinjauan ke lokasi banjir di SMK Negeri 1 Tanjungsari, Rabu (29/11/2017).

Advertisement

Baca juga : BADAI CEMPAKA : Seluruh Sekolah di Gunungkidul Terpaksa Diliburkan

Untuk penanganan, Sultan masih menunggu kajian dari tim, terlebih lagi di kawasan ini sering terjadi banjir saat musim penghujan.

Menurut dia, untuk penanganan banjir ada usulan agar dibuatkan embung. Selain pencegahan terhadap banjir, keberadaan embung juga dapat dimanfaatkan sebagai saluran irigasi saat kemarau. Namun demikian, Sultan belum bisa memenuhi dengan dalih harus ada kajian terlebih dahulu.

Advertisement

“Biar Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY melakukan verifikasi dulu baru diputuskan,” kata Sultan.

Secara prinsip Sultan mengaku tidak keberatan dengan usulan pembuatan embung karena penanganan tidak sampai memindah lokasi sekolah yang berada saat ini.

Namun, sambung dia, apabila kajian pembuatan embung tidak memungkinkan maka terpaksa sekolah akan dipindah. “Jadi ditunggu dulu verifikasinya seperti apa,” ungkapnya.

Advertisement

Kepala sekolah SMK Negeri 1 Tanjungsari Sudiyarto mengaku banjir masih menggenangi area sekolah. Akibatnya sampai saat ini kegiatan belajar mengajar praktis tidak bisa dijalankan. “Sekolah masih libur,” katanya.

Menurut dia, dengan kondisi genangan air yang masih tinggi diprediksi banjir baru akan hilan dalam tujuh hari. Namun dengan catatan selama kurun waktu itu tidak turun hujan sehingga tidak ada tambahan debit air. “Harapan kami cuaca cerah sehingga proses penyusutan air dapat berjalan baik sehingga cepat mengering,” ungkapnya.

Akibat banjir di kawasan SMK Negeri Tanjungsari tidak hanya menghambat kegiatan belajar para siswa, namun juga memutus akses menuju Pantai Baron. “Tidak bisa dilewati dan harus memutar lewat JJLS atau jalur di Tepus,” kata Sudiyarto lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif