Kolom
Rabu, 29 November 2017 - 06:00 WIB

GAGASAN : Meme, Tiang Listrik, dan Humor Milenial

Redaksi Solopos.com  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aris Setiawan

Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Selasa (21/11/2017). Esai ini karya Aris Setiawan, esais yang tinggal di Kota Solo. Alamat e-mail penulis adalah segelas.kopi.manis@gtmail.com.

Solopos.com, SOLO–Setelah foto dirinya terbaring sakit dengan berbagai peralatan medis menempel di tubuhnya beberapa waktu lalu ramai menjadi bahan meme di dunia virtual, beberapa hari lalu gejolak serupa muncul kembali.

Advertisement

Belakangan ini yang muncul bukan lagi tentang ekspresi Ketua DPR Setya Novanto dengan kepala diperban dan tertidur pulas, namun tentang tiang listrik. Kecelakaan tunggal lalu lintas yang menimpa Setya Novanto membuat gaduh dunia maya.

Setelah beberapa kali mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mobil mewah yang dia tumpangi—entah dalam perjalanan ke mana sesungguhnya–menabrak ting listrik. Masyarakat meluapkan ekspresi terkait peristiwa itu dengan membuat meme.

Kita bisa melihat tiang listrik yang disembah dengan kemenyan, tiang listrik terbaring di tempat tidur pasien rumah sakit, tiang listrik diwawancarai banyak wartawan, mobil-mobil yang menabrak tiang listrik, tiang listrik mendapat hadiah Rp10 juta, tiang listrik dilarikan ke unit gawat darurat, dan seabrek meme lainnya.

Advertisement

Produksi meme itu tak terbendung. Di Instagram meme dengan tanda pagar #SaveTiangListrik telah mencapai 1.412 unggahan pada pekan lalu. Jumlah itu saya yakin akan terus bertambah. Meme tidak saja menjadi bahan candaan, namun ada segumpal kritik dan pesan yang hendak disampaikan.

Kala masyarakat akar rumput merasa keadilan tak berpihak pada mereka, hukum menjadi bahan mainan, serta berbagai persoalan kehidupan tak mampu disuarakan secara lantang, produksi meme adalah jalan keluar.

Meme menjadi menarik karena sering kali membuncahkan tawa dan senyum, walaupun juga ada kegetiran dan keprihatinan yang terkandung di dalamnya. Foto-foto dalam meme kebanyakan diambil dari peristiwa-peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan.

Selanjutnya adalah: Contoh termutakhir adalah kecelakaan

Advertisement

Kecelakaan

Contoh termutakhir adalah kecelakaan yang menimpa Setya Novanto. Sebelumnya, kita juga melihat foto Setya Novanto sakit tiba-tiba disandingkan dengan kata “Semoga Papa Lekas Sembuh” (ingat kasus papa minta saham), Kim Jon Un (Pesiden Korea Utara) tertawa terbahak-bahak melihat Setya Novanto sakit lewat layar televisi di depannya, bahkan Batman dan Superman juga ada di samping Setya Novanto (dianggap manusia super, kebal hukum).

Foto-foto dalam meme dipadukan dengan teks yang sering kali tak memiliki hubungan dengan konteks foto, misalnya foto tiang listrik diembel-embeli kalimat “selamat, anda mendapat hadiah Rp10 juta”, “save tiang listrik”, “semoga tiang listrik tidak dipolisikan”, “biarkan tiang listrik menjadi saksi besi”, “akibat ditabrak papa, tiang listrik susah dikebumikan”, dan lain sebagainya.

Advertisement

Meme juga sering kali dibuat dan diunggah oleh mereka yang sedang mengalami gejolak persoalan. Mereka mencoba menertawakan kekurangan atau kelemahan diri sendiri secara arif.

Penderitaan itu dibagikan kepada orang lain melalui humor-humor meme yang menyegarkan. Foto-foto dalam meme sering kali membidik public figur, seperti artis dan politikus, tidak jarang juga gambar-gambar aneh dan unik.

Seberat apa pun masalah akan terasa ringan jika di-meme-kan. Kita menertawakan diri sendiri dan orang lain dengan senyum dan tawa, namun meme menjadi tragedi sekaligus ironi pada hari ini, apalagi untuk orang sekelas Setya Novanto, ketua DPR yang mulia, serta ketua umum Partai Golongan Karya yang terhormat.

Beberapa waktu sebelumnya, pembuat dan penyebar meme tentang Setya Novanto harus berurusan dengan hukum. Setya merasa tersinggung foto dirinya digunakan sebagai bahan candaan dan banyolan.

Advertisement

Kelihatannya hal tersebut tak mampu menghentikan produksi meme tentang dirinya, bahkan hingga saat ini meme tentang Setya Novanto memuncaki trending topik di dunia maya.

Selanjutnya adalah: Kali pertama dimunculkan Richard Dawkins

Kali Pertama

Kata “meme” kali pertama dimunculkan Richard Dawkins lewat bukunya yang berjudul The Selfish Gene (1976). Kata ”meme” awalnya digunakan untuk menjelasakan penyebaranluasan ide atau fenomena.

Ide dan fenomena itu kemudian diubah menjadi bentuk baru sehingga tampak lebih segar dan unik. Cara mengubahnya yakni dengan mencampur satu elemen dengan elemen yang lain seperti kata dengan gambar, gambar dengan gambar yang berbeda, dan sejenisnya.

Advertisement

Istilah meme kala itu tidak sepopuler seperti saat ini, kala media sosial dan Internet menjadi gaya hidup kaum milenial. Meme menjadi humor dan banyolan generasi mutakhir. Membuat meme bukan sekadar memadukan dua unsur (atau lebih), namun juga melibatkan kreativitas dan kepekaan sosial.

Dunia virtual memungkinkan produksi meme berlipat ganda. Siapa pun dapat dengan mudah menyebarkan dan membuatnya jadi viral atau ramai diperbincangan. Awalnya ruang meme dapat kita lihat di bak-bak truk.

Gambar-gambar unik, aneh, dengan kata-kata kocak dimunculkan pada bagian belakang bak truk dengan tujuan menghibur, mengkritik, satire, agar perjalanan tak menjemukan, agar perjalanan jauh menjadi menyenangkan.

Kalimat yang tercantum misalnmya ”cintamu tak seberat muatanku”, ”pulang malu, tak pulang rindu”, ”jangan panggil aku mantan, panggillah alumni, siapa tau suatu saat kita bisa kembali reuni”. Semua disertai dengan gambar-gambar yang memikat, mencolok, dan mudah diingat.

Meme di bak truk itu menjadi ajang kreativitas. Para sopir truk berlomba-lomba mencari dan menemukan kata dan gambar yang lebih konyol dan lucu. Keunikan yang dimunculkan dalam meme, walaupun kadang tampak sederhana, sejatinya sarat muatan kreatif.

Untuk sekadar menemukan kalimat ”cintamu tak seberat muatanku” atau ”pulang malu tak pulang rindu” adalah melalui proses dan pemikiran yang panjang. Kalimat-kalimat sejenis itu kemudian beralih ke panggung virtual secara masif. Terus diproduksi dan dapat kita nikmati hingga kini di liminasa media sosial.

Meme adalah upaya dari masyarakat kelas bawah dalam menertawakan kehidupan yang tak berpihak pada mereka. Setiap hari mereka menyaksikan berbagai tontonan di televisi yang berisi kekerasan, arogansi, dan kebencian.

Mereka berupaya memberi penyegaran lewat meme agar yang mereka lihat di televisi dan media massa itu tak melulu berbuah sedih dan tangis, tapi juga tawa dan senyum. Barangkali Setya Novanto tak perlu marah dalam konteks ini dan harusnya justru bersyukur karena produksi meme tentang dirinya dapat menghibur dan menyenangkan hati masyarakat milenial Indonesia generasi now.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif