Soloraya
Rabu, 29 November 2017 - 20:15 WIB

BENCANA KLATEN : 600 Warga Wedi Terkepung Banjir Butuh Bantuan Evakuasi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengungsi turun dari mobil pengangkut di Posko Balai Desa Brangkal, Desa Brangkal, Wedi, Klaten, Rabu (29/11/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Sedikitnya 600 warga Wedi, Klaten, masih terkepung banjir dan belum bisa dievakuasi.

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 600 warga di Dukuh Muker, Desa Brangkal, Wedi, terkepung banjir, Rabu (29/11/2017). Proses evakuasi terkendala keterbatasan alat, personel, dan medan yang sulit.

Advertisement

Kepala Desa Brangkal, Sriyanto, mengatakan ada tiga posko untuk mengevakuasi warga yakni di Balai Desa Brangkal, Balai Desa Pacing, dan Dukuh Muker Brangkal. Di Posko Balai Desa Brangkal, pengungsi berasal dari Dukuh Muker Kidul, Dukuh Tegalsari Pacing, dan Muker Melikan, dan sebagian Muker Brangkal.

“Di Muker Brangkal ada 600-an jiwa yang belum dievakuasi. Mereka mengungsi ke perumahan penduduk yang lebih tinggi dan rumahnya besar. Logistik yang disuplai berupa makanan, air bersih, dan gas,” kata dia saat ditemui wartawan di Balai Desa Brangkal, Rabu. (Baca: Limpasan Kali Dengkeng Genangi 8 Desa di Bayat)

Advertisement

“Di Muker Brangkal ada 600-an jiwa yang belum dievakuasi. Mereka mengungsi ke perumahan penduduk yang lebih tinggi dan rumahnya besar. Logistik yang disuplai berupa makanan, air bersih, dan gas,” kata dia saat ditemui wartawan di Balai Desa Brangkal, Rabu. (Baca: Limpasan Kali Dengkeng Genangi 8 Desa di Bayat)

Ia menjelaskan pada Selasa malam ketinggian air di permukiman mencapai satu meter lebih. Kepungan air di Muker disebabkan pertemuan air dari Kali Sosrodingrat, Avur Pacing, dan limpasan akibat tanggul jebol di sungai Avur Birit.

Ketiga sungai itu muaranya ke Kali Dengkeng. Selain permukiman, air juga merendam lahan sawah seluas 75 hektare. Anggota staf bagian SDM dan Bina Potensi SAR Klaten, Agus Santoso, mengatakan evakuasi korban banjir memprioritaskan anak balita, anak-anak, warga lansia, dan warga dengan penyakit bawaan.

Advertisement

Proses evakuasi terkendala medan yang sulit dan keterbatasan peralatan serta personel. Sebelumnya, warga enggan dievakuasi. Namun, pada pukul 03.00 WIB warga serentak minta dievakuasi. (Baca: 3 Tanggul Jebol Bikin Puluhan Hektare Sawah Terendam Banjir)

“Kami terjunkan 15 personel SAR, ditambah satu unit perahu oval, satu kayak, satu dolphin, dan LCR. Evakuasi juga didukung lima ambulans, tiga mobil pengangkut.”

Ia berpendapat butuh edukasi kepada warga soal pengelolaan posko untuk proses pemulihan. Ranah SAR hanya pada proses evakuasi korban.

Advertisement

“Warga masih gagap bencana. Evakuasi pukul 03.00 WIB-08.00 WIB saja makanan untuk anak-anak saat pagi belum siap. Mungkin ini hanya missed koordinasi atau belum sinergi,” tutur Agus.

Camat Wedi, Kukuh Riyadi, mengatakan di wilayahnya terdapat lima desa yang terdampak banjir meliputi Pacing, Melikan, Brangkal, Jiwo Wetan, dan sebagian Trotok. Banjir juga mengakibatkan mobil dinas Camat Wedi terjebak kepungan air di Dukuh Muker.

“Kami imbau kepada pengungsi dan teman-teman sukarelawan agar jangan sampai telantar. Saat ini, belum ada bantuan logistik. Posko juga akan dipusatkan di Brangkal untuk mempermudah kodinasi dan pelayanan,” ujar Kukuh Riyadi.

Advertisement

Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono, mengatakan Polres Klaten menerjunkan 40 personel Dalmas untuk poses penyisiran bersama personel BPBD, TNI, dan SAR Gabungan. “Siang ini kami mengajak Bhayangkari dan lainnya untuk berempati menyumbang bantuan kepada warga yang mengungsi berupa beras, mi instan, susu, dan peralatan lainnya. Kami berharap bisa meringankan beban saudara kita yang sedang susah,” ujar Agung.

Kapolres menambahkan guna mengantisipasi pencurian di rumah yang ditinggal mengungsi, polisi menggelar patroli gabungan bersama TNI, dan unsur desa. Patroli tak hanya di permukiman yang ditinggalkan tetapi juga di posko. “Patroli akan terus digelar sampai dinyatakan aman dan warga kembali ke rumah masing-masing,” kata Kapolres.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif