Bencana Boyolali, tanah longsor terjadi di Selo dan Cepogo.
Solopos.com, BOYOLALI — Hujan deras yang mengguyur wilayah Boyolali Selasa-Rabu (28-29/11/2017) memicu tanah longsor di Kecamatan Selo dan Cepogo. Di Kecamatan Selo, tepatnya di Dukuh Gebyok, Desa Selo, material tanah menutup akses Desa Selo ke Tarubatang, Senden, dan Jeruk.
Warga setempat memperkirakan tanah longsor di Desa Selo tersebut terjadi Rabu dini hari. Pasalnya, pada Selasa petang lalu lintas di jalur tersebut masih berjalan seperti biasa.
Tanah longsor baru diketahui pagi hari saat warga mulai beraktivitas melalui jalur tersebut. Kepala Desa Selo, Wiranto, 37, mengatakan meskipun akses tertutup, warga masih punya jalan alternatif ke Selo atau sebaliknya.
“Longsor ini kemungkinan terjadi dini hari karena kemarin sore masih ada yang melintas dan tidak ada laporan,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Wiranto menambahkan, pada malam hari biasanya sudah sangat jarang orang melintas di jalan tersebut karena gelap sehingga jika terjadi longsor baru diketahui keesokan harinya. Selain itu, daerah tersebut memang sering terjadi longsor.
Berdasarkan pantauan