News
Rabu, 29 November 2017 - 14:45 WIB

Aktivitas Gunung Agung Bali Menurun, Level Peringatan Penerbangan Diturunkan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani menggarap ladangnya dengan latar belakang Gunung Agung meletus, di Desa Culik, Karangasem, Bali, Minggu (26/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nyoman Budhiana)

Level peringatan penerbangan terdampak erupsi Gunung Agung diturunkan.

Solopos.com, KARANGASEM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan level peringatan penerbangan dari “merah” menjadi “oranye”. Penurunan ini menyusul dengan aktivitas Gunung Agung di Bali yang menurun.

Advertisement

“Karena kolom abu sudah turun di bawah 6.000 meter dari atas permukaan laut, maka VONA kami turunkan, namun tetap perlu diwaspadai,” kata Kepala PVMBG Kasbani di Karangasem, Rabu (29/11/2017), seperti diwartakan Antara.

Pada Selasa (28/11) pukul 06.00 Wita, peringatan penerbangan masih berstatus “merah”. Namun hari ini, menurut dia, risiko dampak aktivitas gunung api terhadap keselamatan penerbangan menurun karena abu vulkanis bergerak ke arah barat daya mengikuti arah angin. Baca juga: Gunung Agung Meletus, Kedatangan Turis Jepang Ke DIY Diperkirakan Turun

Kasbani mengatakan informasi ini bisa menjadi pertimbangan bagi pilot dan otoritas penerbangan untuk menghindari dampak abu Gunung Agung.

Advertisement

“Terkait boleh atau tidak aktivitas pesawat melakukan penerbangan ini, menjadi kewenangan pihak otoritas maskapai dan PT Angkasa Pura, yang jelas asap vulkanis ini keluarnya kurang dari 6.000 meter dari permukaan laut,” ujarnya lagi.

Namun, ia mengatakan, abu vulkanik masih tersisa di awan pada Selasa (28/11/2017) dan itu perlu diwaspadai. Selain itu, secara visual embusan abu vulkanik Gunung Agung yang pada Selasa, tingginya 4.000 meter sudah turun menjadi 2.000 meter hari ini. Baca juga: Kunjungan Wisman Asal Eropa Tak Terdampak Gunung Agung Meletus

“Aktivitas kegempaan Gunung Agung masih tinggi baik dari segi visual atau instrumen,” kata Kasbani.

Advertisement

Tremor juga masih terekam, amplitudonya 1-2 mm (dominan 1 mm) dini hari tadi, menunjukkan kegempaan vulkanik masih tinggi. Semburan termal cahaya merah juga masih ada.

“Sampai hari ini masih terpantau aktivitas magma melakukan pergerakan di dalam kawah dan ada cahaya merah yang masih ada dan dari citra Satelit Himawari juga terlihat kondisi kawah sudah penuh magma, sehingga saat ini Gunung Agung masih dalam fase magmatik dan akan masih terjadi erupsi,” kata Kasbani. Baca juga: Jokowi Minta Jangan Sampai Ada Korban Akibat Letusan Gunung Agung Bali

“Artinya ini masih menunjukkan aktivitas masih tinggi dan status masih level IV (awas) dengan zona radius bahaya delapan kilometer dengan perluasan sektoral masih sepuluh kilometer,” ujarnya pula.

Kasbani mengimbau masyarakat yang berada pada zona bahaya segera mengungsi dan tetap mengikuti arahan pemerintah daerah dan PVMBG.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif